PEDOMANRAKYAT, BIMA - Nasib nahas menimpa seorang remaja asal Desa Parado Wane, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, NTB bernama Aminunsah (19). Dia hilang ditelan gelombang Pantai Lere, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, sekitar 70 km di sebelah selatan Kota Bima.
Dia beserta rekannya sejumlah 12 orang hendak berwisata ke Pantai Lere. Mereka sampai di lokasi wisata sekitar pukul 10.30 Wita pada Ahad (05/03/2023). Setelah makan-makan atau sekitar pukul 13.05 Wita, 3 di antara mereka, termasuk korban turun ke laut untuk mandi. Namun karena arus yang menarik ke dalam cukup deras dan gelombang mulai surut maka ketiganya terseret sampai beberapa puluh meter dari bibir pantai.
Menurut saksi mata, seperti dilaporkan wartawan Indonesia Pos Media Group kepada “Pedoman Rakyat,co.id” yang sekaligus teman mandinya korban, Husaini (20), kedua temannya terseret dan tenggelam, namun salah satu dari mereka dapat diselamatkan oleh saksi.
"Korban sempat saya tolong, setelah membantu teman yang satu dan membawanya keluar. Namun karena Amin (korban) agak berjauhan dengan saya, maka korban pun ditolong, namun gagal karena tarikan arus yang cukup kuat dan tenaga saya juga sudah melemah,” kenang Husaini.
Bahkan menurut saksi, korban sempat memegangi dan menarik badan saksi, bahkan dirinya juga hampir kehabisan tenaga dan ikut tenggelam, namun tiba-tiba korban melepaskan tangannya dan hilang tertelan ombak.
Kepala Desa Lere, Dahlan, SH yang ditemui awak media ini di lokasi kejadian sekira pukul 15.00 Wita pada Ahad (05/03/2023) membenarkan adanya kejadian tersebut.
Menurut dia, sekitar pukul 13.45 Wita dirinya mendapatkan laporan dari teman korban yang bernama One (19) tentang adanya musibah tersebut.
"Mendapat laporan tersebut saya kaget karena baru juga pulang dari penguburan warga Lere yang meninggal kemarin sore. Saya langsung mengerahkan warga untuk membantu pencarian dengan alat apa adanya, dan pihak Polsek Parado pun saya telepon bersama Puskesmas Parado. Alhamdulillah respon cepat dari mereka segera mengirimkan tim medis dan ambulans dan personel keamanan, namun sampai saat ini jasad korban belum ditemukan," papar Dahlan.
Dari pantauan media ini, di lokasi kejadian personel Kepolisian Resort Parado dan Babinsa berjaga-jaga di lokasi kejadian. Pada pukul 17.40 Wita 7 orang anggota Basarnas Mataram Cabang Bima yang dikoordinasikan Ariyanto (Iyan) tiba di lokasi kejadian untuk membantu melakukan pencarian korban, namun karena cuaca tidak mengizinkan dan gelombang yang tinggi maka pencarian diputuskan dimulai besok pagi jam 06.00 Wita.
"Mohon maaf, seharusnya kami akan melakukan pencarian setelah tiba di sini, namun karena cuaca yang tidak memungkinkan karena angin kencang dan gelombang besar, maka kami putuskan memulai pencarian besok (Senin, 06/03/2023) pukul 06.00 Wita," jelas Iyan.
Sampai malam ini berita kami turunkan, di sekitar lokasi kejadian bahkan di depan kantor Desa Lere berjubel sejumlah keluarga, teman, dan saudara dari korban yang ingin melihat langsung proses pencarian.
Bahkan dari informasi yang berhasil dihimpun, bahwa sejumlah warga dari desa tetangga terus berdatangan sampai besok untuk ikut membantu. Kapolsek Parado Iptu Ilham Suwita, SH yang dikonfirmasi melalui seluler, handphonenya sedang sibuk. (MDA)