Kegiatan diskusi ini disaksikan oleh lebih dari 70 peserta konferensi dan turut disaksikan pula oleh Conference Chair, Prof Ruswiati Suryasaputra, Keynote Speaker dari HKUST Business School, Hong Kong SAR China, Prof Ulf Henning Richter, serta Rektor Institut Bisnis dan Informatika Assoc. Prof. Haswan Yunas.
Dalam sesi ini, para narasumber berdiskusi terkait hubungan antara digitalisasi dengan pembangunan yang berkelanjutan dan berdiskusi mengenai tema Quadruple Helix yang merupakan pengembangan dari Triple Helix dimana terdapat 4 pilar koordinasi antara pemerintah, academia, industry dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial politik pada negara berkembang.
Diskusi ini berlangsung selama 2 jam dan para panelis diberikan pertanyaan di antaranya terkait peran digitalisasi untuk ekonomi, bisnis dan sosial, serta peran koordinasi antara pemerintah, academia, industry dan masyarakat dalam menggunakan digitalisasi untuk pembangunan yang berkelanjutan.
“Diskusi ini membuka wawasan para peserta konferensi untuk dapat memetakan posisi mereka sebagai academia untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan yang berkelanjutan,” jelas Amsal. (asnawin)