Sinergitas

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinergi berarti kegiatan atau operasi gabungan. Seorang ahli, Covey, menyebut sinergitas sebagai kombinasi atau paduan unsur atau bagian yang dapat menghasilkan keluaran yang lebih baik dan lebih besar daripada dikerjakan oleh hanya seorang individu. Sinergitas bukan merupakan Bahasa Indonesia baku.

Amerika Serikat merupakan negara adidaya yang melahirkan banyak tokoh penting dalam membangun peradaban dunia, salah satunya adalah Benyamin Franklin. Pada masa pemerintahannya, saat Amerika masih merupakan negara yang masih sangat muda saat itu dan masih dalam proses pertumbuhan yang membingungkan.

Saat itu, terjadi beberapa perbedaan pandangan dan pendapat di antara kaum eksekutif. Perbedaan tersebut seringkali menjadi penghambat pembangunan. Dalam kondisi tersebut, Franklin berdiri di hadapan para senator dan berkata, “Tuan- tuan, marilah kita saling bahu membahu, atau kita akan tercerai berai.”

Henri Ford, pendiri sebuah kerajaan industri mobil, pernah berkata,”Datang bersama- sama adalah sebuah permulaan; menjaga kebersamaan adalah kemajuan; dan bekerja bersama- sama adalah keberhasilan.”

Ungkapan dua tokoh sukses di atas setidaknya bisa menginspirasi dan membuka cakrawala berpikir kita, bahwasanya untuk mrncapai suatu kemajuan dalam cita- cita yang menjadi impian bersama, maka kita harus bersinergi antara satu dengan yang lain.

Hanya saja, yang menjadi pertanyaan adalah “mampukah kita mengendalikan ego pribadi, kelompok, ketika kita diberi amanah untuk menjadi pemimpin di tengah masyarakat plural?” Pertanyaan seperti ini hanya dapat dijawab oleh masing- masing individu saja.

Sinergitas sangat dibutuhkan, bahkan harus diwujudkan (untuk tidak menyatakan wajib), dalam masyarakat yang mendambakan kemajuan dan kesejahteraan yang diimpikan bersama. Seseorang yang mampu bersinergi dengan orang lain adalah mereka juga yang memiliki hati lapang dalam menerima masukan, atau pendapat dari orang lain.

Baca juga :  Disparbud Sinjai Prediksi Kunjungan Wisata Selama Cuti Lebaran Meningkat

Untuk hal ini, penulis sangat terkesima dengan ungkapan yang pernah diucapkan oleh Abu Bakr al- Shiddiq ketika beliau diberi amanah memimpin umat pasca Rasulullah SAW.

Dalam ungkapannya, Abu Bakr berkata, “Aku menerima amanah ini walaupun agak berat untuk menerimanya. Demi Allah, aku lebih suka jika seseorang di antara kalian diangkat sebagai pemimpin. Demi Allah, kalian telah membebaniku untuk melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Padahal, aku tidak layak mendudukinya. Rasulullah SAW hamba yang dimuliakan dan disucikan oleh Allah SWT dengan wahyu, sedangkan aku hanyalah manusia biasa seperti kalian. Aku bukanlah yang terbaik di antara kalian. Olehnya, dengar dan perhatikanlah. Jika kalian melihatku konsisten pada kebenaran, maka ikutlah aku. Jika kalian melihatku keluar dari jalur kebenaran, maka luruskan dan ingatkan aku.”

Ungkapan Abu Bakr al- Shiddiq di atas sepertinya sudah dikutip oleh banyak orang ketika mereka diberi amanah dan kepercayaan oleh masyarakat, hanya saja apakah mereka yang diberi amanah hari ini konsisten dengan apa yang diucapkannya?

Ramadan mengajak kita yang berpuasa untuk menjadi hamba Allah SWT yang bertakwa dan senantiasa diajak untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya.

Hanya saja, mampukah para pemimpin hari ini mampu berlapang dada sebagaimana Abu Bakr al-Siddiq yang bersedia diluruskan ketika keliru, atau apakah masih ada rasa takut kepada Allah SWT ketika suatu hari nanti dimintai pertanggung jawaban di hadapan-Nya? Allah A'lam

Maskassar, 26 Maret 2023

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Meriah Gerak Jalan Cilik se-Kecamatan Lilirilau 

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG – Masih dalam suasana perayaan HUT ke 80 Kemerdekaan RI , panitia menggelar kegiatan gerak jalan...

Polsek Marioriwawo dan Marioriawa Gelar Patroli Blue Light 

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG – Masih dalam suasana pasca peringatan HUT ke 80 Kemerdekaan RI ,yang tetap berlanjut dengan sejumlah...

Prof. Dr. Hj. Darmawati H, S.Ag, M.HI Medsos Sering Dianggap Sarana Perselingkuhan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Telepon pintar (“smartphone) dan internet memudahkan hubungan kapan dan di mana saja. Namun di balik...

Prof. Dr. Abdullah Abd.Thalib, S.Ag, M.Ag Tauhid Jadi Kerangka Pandangan Hidup

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Dalam pendekatan filsafat dan tasawuf, tauhid tidak berhenti pada pengakuan verbal atau pemahaman dogmatis, tetapi...