DR. H. Abd Wahid, MA: Tanpa Qur’an, Ramadan Jadi Bulan Biasa Saja

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

MAKASSAR.PEDOMAN RAKYAT. - Salah satu peristiwa yang paling dinantikan ummat muslim saat bulan Ramadan adalah malam Nuzulul Qur'an.

Nuzulul Qur'an merupakan peristiwa diturunkannya ayat-ayat al Qur'an kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW pada malam ke-17 di bulan Ramadan . Dan, Ramadan akan menjadi biasa biasa saja seandainya Qur'an tidak diturunkan.

Hal ini dikatakan, DR. H. Abd. Wahid, MA dalam ceramahnya pada acara Nuzulul Qur'an IKA PPSP IKIP Ujung Pandang di masjid IKA PPSP IKI UP, Minggu 09/04/23.

Dikataka, Al Qur'an diturunkan bukan hanya untuk ummat Islam, karena tujuan akhirnya adalah sebagai petunjuk untuk ummat manusia.

Tujuan diperingatinya Nuzulul Qur'an adalah untuk mengamalkan ajaran yang terkandung dalam kitab suci Al Qur'an kemudian dipraktekkan dalam kehidupan sehari hari.

Menurutnya, manusia terbagi dalam tiga kelompok. Pertama, kelompok yang mensolimi dirinya sendiri, kelompok ini yakin al Qur'an sebagai pedoman, dia yakin al Qur'an sebagai kitab suci tapi tidak bisa baca Qur'an.

Kelompok kedua adalah kelompok separuh-separuh maksudnya bisa baca Al Qur'an dan memahami tapi tidak melaksanakannya dan kelompok Ketiga menurut Abd Wahid adalah kelompok yang paling baik baca Qur'annya dan mengerti artinya .

Peringatan Nuzulul Qur'an, bukan hanya untuk mengingat peristiwa 1400 tahun turunnya Qur'an.

Tapi, untuk mengingatkan kita semua dan menjadikan Qur'an sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari hari, berawal dari dalam rumah seperti bagaimana cara bicara dengan orang tua, tidak menghina, bagaimana cara hidup bertetangga.

Abd Wahid mengajak.alumni IKA PPSP dan para undangan mengimani Qur'an dengan cara membaca,memahami dan mendalami isinya.

Menurut Abd Wahid, ini bukan hal baru dan sering kita jumpai, rajin ibadah, tapi rajin juga meliput kekurangan orang.

Baca juga :  Didukung Kemenparekraf, Pemkab Sidrap Gelar Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata.

Fenomena yang terjadi di Makassar sekarang ini, lebih senang berlama lama di warung kopi dari pada di masjid.

Untuk itu, ajak , Abd Wahid mari kita balik kebiasaan ini dengan lebih lama di masjid dari pada di warung kopi dengan membentuk kelompok pengajian bapak bapak di masjid usai shalat meski seminggu sekali, yang penting bisa baca Qur'an dan memahami isi dan kandungannya.

Tiap Hari

Ketua Amaliah Ramadhan, A. Erma S Mapparessa dalam laporan singkatnya mengatakan, syukur Alhamdulillah apa yang di rencanakan sudah terlaksana. Seperti buka puasa tiap hari dengan para santri dan jamaah sekitar 200 orang ( sedang berjalan ) dan kegiatan lainnya adalah Nuzulul Qur'an dan shalat Ied .

Dan A . Erma menyerahkan mukenah yang merupakan sumbangan dari Alumni 84 kepada ketua pengurus masjid IKA PPSP IKIP UP, Mas'ud Syam. ( ab )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Penguatan Desa Diakui Nasional, Bupati Toraja Utara Raih Penghargaan Peduli Desa

PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA.- Pemerintah Kabupaten Toraja Utara mendapat penghargaan Peduli Desa pada kegiatan Saba Desa se-Indonesia Timur yang...

Jejak Baru Korupsi ZIS Terkuak, Kejati Sulsel Seret ASN Enrekang

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Dr. Didik Farkhan Alisyahdi, menegaskan pihaknya kembali menetapkan satu tersangka...

KPK Minta Pemkab Pinrang Memperkuat Integrasi dalam Program Pemberantasan Korupsi

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Pemkab Pinrang diminta untuk terus memperkuat integritas dan memastikan setiap proses pemerintahan berjalan transparan, akuntabel...

Wakapolres Sopeng Pantau Pembangunan Jembatan Gantung Lakellu

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG - Wakapolres Soppeng Kompol Sudarmin S,Sos turun memantau langsung pembangunan jembatan gantung LaKellu Desa Watu Kecamatan...