Sukses, Seminar Kebudayaan di UIN Alauddin Makassar Berlangsung Seru (Bagian 3)

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Disegmen terakhir dari pelaksanaan Seminar Kebudayaan Menuju Kongres Kebudayaan Sulawesi Selatan 2023, di Gedung LT Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar. Terselenggara kerjasama kolaboratif antara UIN Alauddin Makassar (Fakultas Adab Dan Humaniora) dengan Panitia Kongres Kebudayaan Sulsel yang di support Lembaga Pengembangan Kesenian Dan Kebudayaan Sulswesi Selatan (LAPAKKSS), Yayasan Sulapa Eppae, dan Yayasan Aksara Lontaraq.

Ketua Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam FAH UIN, Dr. Abu Haif, M. Hum sebagai pembicara ketiga di tengah pemaparannya ada istilah Pangngadereng. Kata itu merupakan petuah-petuah (nasehat) raja-raja dan orang bijak yang berisi norma sebagai pandangan hidup dari petuah inilah melahirkan paseng/wasiat dan amanah.

Abu Haif mengurai Pangngadereng melahirkan pedoman hidup seperti sipakatau (saling memanusiakan), sipakalebbi (saling menghargai), sipakainge (saling mengingatkan), alempureng/ada tonging (berkata jujur), agattengeng (berpegang teguh pada prinsip), amaccangeng (kecerdasan), asitinajang (kepatutan, kepantasan), reso (usaha), siri napacce (siri malu bila rakyat teraniaya, pace sedih bila rakyatnya menderita kekurangan logistic) dan mappesona ri Dewatae (pasrah pada kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa).

Terkait budaya lokal langkah-langkah apa dalam mengimplemenyasikannya. Abu Haif yang terlihat energik menyampaikan pandangannya. Diantaranya, Keluarga, masyarakat dan pendidikan. Mempromosikan pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya lokal. Menempatkan nilai-nilai budaya lokal sebagai subyek dan obyek kajian. Opinion leader (tokoh masyarakat, mereka mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain). Dan pemerintah dengan regulasinya.

Diakhir materinya, Abu Haif mengutip Adagium orang tua, “Resopa Natinulu Temmangingngi Malomo Naletei Pammase Dewata Sewae – artinya kerjas keras, ikhlas, rajin, dan tidak pernah bosan akan jadi sukses’. Seketika disambut aplaus dari peserta seminar.

1
2TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  Gerobak-Gerobak yang Tak Pulang: Wajah Senja di Bulogading

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

HUT Ke 78, Sat Reskrim Polres Soppeng Menggelar Baksos SIDIK Di Pontren Darunnaim 

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG – Dalam rangka memperingati hari jadi ke 78 fungsi Reserse, Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres...

Preservasi Jalan, Pemprov Sulsel Kucurkan Rp999,1 M untuk Bosowa, Barru Dan Pangkep

PEDOMANRAKYAT,SOPPENG – Sejumlah ruas jalan Provinsi di wilayah Kabupaten Soppeng ,Wajo dan daerah lainnya yang sudah beberapa tahun...

Seleksi Bersih, Pangdam Hasanuddin Ajak Orang Tua Jaga Integritas Rekrutmen TNI AD

PEDOMANRAKYAT, Gowa – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bangun Nawoko menegaskan komitmen TNI Angkatan Darat dalam menjaga proses seleksi...

Pemilihan RT/RW Ricuh, Warga Maccini Sombala Desak Lurah dan Camat Turun Tangan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Tajuddin Dg. Timung (37), salah satu warga RT 11/RW 06 Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate,...