SEBAGAI mahasiswa program master, Iin Fadhilah Utami memperoleh pengetahuan di Universitas Bristol antara teori dan praktik/riset itu “seimbang”, “fifty-fifty”. Jadi ada kuliah praktikum dan riset. Misalnya, menganalisis data yang lebih banyak belajar dengan memanfaatkan aplikasi statistik.
Mereka yang memberi kuliah pun berlatar belakang berbagai bidang. Ada yang saintis, praktisi embriologis, dan laboran teknik. Mereka itu berasal dari bidang yang dapat memberikan wawasan kepada para mahasiswa dari berbagai sudut pandang. Mereka memberikan kepada mahasiswa secara praktis maupun teoretis tentang latar belakang ilmu pengetahuannya.
Di Universitas Bristol, Iin Fadhilah Utami memilih bidang studi mengenai “Reproduction and Development” (Reproduksi dan Pengembangan) tentang inferstilitas dan bayi tabung. Dari persoalan bayi tabung itu, Iin akan mempelajari berbagai hal tentang teknologi, konsepsi berbantu mengenai reproduksi.
Iin memilih Inggris sebagai tempat belajar mengenai reproduksi dan pengembangan serta bayi tabung ini karena negara itu, 43 tahun silam merupakan yang pertama melaksanakan teknologi bayi tabung. Hingga sekarang sudah tidak terhitung jumlah anak yang lahir dari proses bayi tabung ini.
Dari catatan wikipedia, Louise Joy Brown adalah bayi tabung pertama di dunia yang lahir pada 25 Juli 1978. Kelahiran Louise Brown dilakukan melalui prosedur “In Vitro Fertilization (IVF)” di Rumah Sakit Umum Distrik di Manchester, Inggris.
Bayi tabung merupakan proses pembuahan sel telur yang dilakukan di luar tubuh. Proses pembuahannya dilakukan di laboratorium khusus. Prosedur bayi tabung telah dilakukan sejak tahun 1970-an. Setelah berbagai percobaan, akhirnya bayi tabung pertama bernama Louise joy Brown.