Praktek pembuatan majalah cetak dan majalah digital memperkenalkan dan memberi praktek cara produksi media cetak mulai dari proses perencaan isi berita, mencari dan mengedit berita sampai kemudian masuk dalam proses layout dan akhirnya diproses cetak, kata Yahya.
Hasil karya yang diproduksi para mahasiswa sebagai bagian dari inovasi sekaligus kemampuan mahasiswa menetapkan teori yang didapat dalam perkuliahan pada mata kuliah kewirausahaan jurnalistik dan praktik seolah menjadi dunia industri media massa.
Yahya berharap keterampilan dasar yang dimiliki ini diasah terus agar menjadi modal utama untuk masuk bertarung dalam pasar kerja yang keras dan kadang kejam.
Lewat praktek kerja mata kuliah ini, pihak prodi Ilmu Komunikasi akan secara rutin sekali sebulan menerbitkan dan meluncurkan media internal prodi yang di beri nama IKOM POST.
Media kampus ini akan dikelolah oleh dosen sebagai tempat latihan dan praktek menulis. Silih berganti pengelolah dari kalangan mahasiswa akan datang dan pergi, tandasnya.
Pimpinan Redaksi Majalah Simetris Rayfadil mengatakan, tugas ini dapat mengasah keterampilan dan wawasan dalam jurnalisme
Mata kuliah kewirausahaan jurnalistik ini, mengacu pada kemampuan untuk memproduksi dan mengelola majalah secara mandiri yang melibatkan inovasi, kreatifitas, kepemimpinan dan manajemen sumber daya.
Ia juga mengatakan bahwa praktek ini menjadi salah satu sarana untuk belajar. Bukan hanya teori namun benar-benar melakukan praktek.
Majalah Simetris ini, lanjut fadil, seperti namanya Simetris yang artinya keseimbangan diharapkan informasi yang disajikan dapat netral dan seimbang
Bill Kovack dan Tom Rosential dalam bukunya sembilan elemen jurnalisme, ia mengatakan jurnalisme semestinya menjaga jarak dengan narasumbernya dengan begitu wartawan dapat melaporkan berita dengan jernih tanpa terseret oleh kepentingan salah satu pihak. (ym*)