Masih kata drh. Ratnawati, ketersediaan sapi kurban itu tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan di Sinjai, tapi sebagian juga untuk memenuhi kebutuhan kurban di daerah luar Kabupaten Sinjai.
“Kalau untuk sapi kurban permintaan kita itu rata-rata di daerah Kalimantan. Sebelum kita melakukan pengiriman, terlebih dahulu kita melakukan pemeriksaan laboratorium bekerja sama dengan balai besar veteriner,” ujarnya.
Hal itu untuk memastikan sapi yang dikirim keluar daerah bebas dari penyakit Jembrana dan PMK dan juga untuk membantu masyarakat dan pedagang. Tidak hanya itu, ternak sebelum dikirim keluar daerah juga dilakukan proses karantina.
“Karantina itu dilakukan selama 14 hari. Memang dari awal kami sudah persiapkan bahwa sapi yang akan dikirim di Kalimantan harus dikarantina dulu dan pemeriksaan di laboratorium,” pungkasnya. (adz)