KOMUNITAS yang menghimpun para wartawan yang sudah lanjut usia ini menamakan diri, Wartawan Golongan Lanjut Umur (Glamur). Awalnya, kelompok wartawan ini dibentuk oleh Husni Djamaluddin dkk puluhan tahun silam, beranggotakan wartawan se-usianya. Kini para wartawan yang pertama membentuk Glamur sudah tiada.
Meningkahi maraknya penggunaan media sosial saat ini, AB. Iwan Aziz pun menginisiasi menghidupkan kembali Glamur yang hampir ‘punah’ itu, ya, hampir mengikuti jejak pendirinya. Bermodalkan grup Whatsapp (WA), Iwan Azis pun menggaet sejumlah teman yang dianggap masuk kategori wartawan lansia ini. Tercatat 37 orang yang bergabung di dalam grup “Wartawan Glamur” itu. Melalui grup itulah para anggota berkomunikasi, menyampaikan hajat dan keinginan, termasuk merancang pertemuan dengan para senior.
Pada pertemuan kedua, 24 Juni 2023, H. Syamsu Nur pun didaulat sebagai tuan rumah temu kangen para wartawan lanjut usia ini. Jumlah yang hadir, sekitar 20 orang. Ya, lumayan, melebihi 50% jumlah anggota yang terdaftar di Grup WA. Lokasi pertemuan juga berada di ruang yang ‘menjulang tinggi”, lantai 19 Graha Pena, markas Harian Fajar Makassar.
“Ada rasa rindu untuk bertemu seperti ini. Untung ada WA. Acara seperti ini bisa dilanjutkan secara berkala,” ujar tuan rumah Syamsu Nur yang pernah menjabat Ketua PWI Sulsel dua periode saat memberi sambutan pada acara yang berlangsung di lantai 19 Graha Pena, tempat Ancu, panggilannya, berkantor.
Komisaris Fajar Group ini bersyukur karena paguyuban ini dinakhodai Iwan Azis yang mau berepot-repot mengorganisasi komunitas wartawan yang tidak lagi muda tersebut. Dia memberikan contoh, di Rukun Warga, wartawan berkumis tebal dan selalu tampil perlente ini juga didaulat sebagai ketua entah sudah berapa periode. Bahkan mungkin seumur hidup.
Syamsu Nur berpesan, perlu terus dipelihara kebersamaan dan bagaimana membahas kelembagaan dunia pers di masa mendatang. Ia menekankan agar para wartawan terus menulis dan membaca.
“Jangan berhenti menulis dan membaca. Itu akan menyehatkan otak kita,” harap Nur Syamsu.
Ikut memberikan komentar pada acara temu kangen itu, AB Iwan Azis, Ardhy M. Basir, Machmud Sallie, Nurhana Qamar, Syarief May, Ramli S. Nawi, Rukman Nawawi, dan M. Dahlan Abubakar yang juga menyerahkan karya autobiografinya berjudul “Lorong Waktu” kepada Syamsu Nur, Rukman Nawawi, Mappiar HS, dan Ny.Titiek K yang bertindak sebagai pemandu acara yang disertai santap siang bersama itu. (MDA)