“Kami sempat ditahan, namun kami berempat langsung masuk dengan menerobos penjagaan di perbatasan, ini kami lakukan adalah bentuk kekecewaan kami karena merasa diperlakukan dengan tidak adil dalam pemeriksaan di perbatasan. Sebab sebelumnya satu hari menjelang hari pasar ada beberapa mobil pengangkut Babi lainnya dari Palopo lolos masuk ke Toraja, sehingga kami kecewa dan melakukan penerobosan di penjagaan,” kesalnya.
Aris Batu Pare (37) didampingi tiga rekan lainnya sopir truk membantah bahwa ada oknum Anggota BIN di Toraja Utara yang membantu meloloskan kami di pemeriksaan dengan mengangkut ratusan Babi ke Toraja. “Informasi yang beredar itu tidak benar dan tidak satupun ada petugas yang terlibat membantu kami berempat, begitu pula di posko pemeriksaan tidak ada yang kami kenal,” kata Aris Batu yang dibenarkan oleh ketiga rekannya kepada wartawan, Jumat (21/7/2023) di Tallunglipu.
“Lewat pertemuan ini, kami berempat sopir pemilik truk pengangkut Babi meluruskan dan memberikan klarifikasi terhadap beredarnya informasi bahwa ada Anggota BIN dan aparat lainnya di Toraja Utara yang terlibat itu tidak benar. Kami juga sudah dipanggil Komandan Kodim 1414/Tana Toraja (Pak Dandim) terkait hal ini. Dan kami sudah memberikan keterangan untuk diluruskan,” ungkap Aris Batu Pare bersama tiga rekannya, (man)