PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA - Beredarnya pemberitaan terhadap adanya oknum BIN yang meloloskan empat mobil truk dengan muatan ratusan ekor Babi dari Palopo masuk ke Toraja Utara ditepis oleh para sopir yang melakukan penerobosan penjagaan saat ingin dilakukan pemeriksaan oleh tim Satgas di perbatasan Kaleakan Toraja Utara-Palopo.
Para sopir truk pengangkut hewan Babi dari Palopo ke Toraja Utara dalam penanganan pihak kepolisian, yakni Aris Batu Pare (37), Natan Tendengan (40), Ardi Manggiri (42) dan Nasrul (35) karena keempat sopir truk yang mengangkut babi memaksakan kehendaknya masuk ke Toraja dengan menerobos penjagaan pemeriksaan di perbatasan Kaleakan.
Keempat sopir pemilik truk pengangkut ratusan ekor Babi dihadapan beberapa wartawan di Toraja Utara menyampaikan rasa kesalnya atas adanya pilih kasih dalam pemeriksaan kepada kami berempat di perbatasan Kaleakan, sehingga kami menerobos penjagaan.
"Kami sempat ditahan, namun kami berempat langsung masuk dengan menerobos penjagaan di perbatasan, ini kami lakukan adalah bentuk kekecewaan kami karena merasa diperlakukan dengan tidak adil dalam pemeriksaan di perbatasan. Sebab sebelumnya satu hari menjelang hari pasar ada beberapa mobil pengangkut Babi lainnya dari Palopo lolos masuk ke Toraja, sehingga kami kecewa dan melakukan penerobosan di penjagaan," kesalnya.
Aris Batu Pare (37) didampingi tiga rekan lainnya sopir truk membantah bahwa ada oknum Anggota BIN di Toraja Utara yang membantu meloloskan kami di pemeriksaan dengan mengangkut ratusan Babi ke Toraja. "Informasi yang beredar itu tidak benar dan tidak satupun ada petugas yang terlibat membantu kami berempat, begitu pula di posko pemeriksaan tidak ada yang kami kenal," kata Aris Batu yang dibenarkan oleh ketiga rekannya kepada wartawan, Jumat (21/7/2023) di Tallunglipu.
"Lewat pertemuan ini, kami berempat sopir pemilik truk pengangkut Babi meluruskan dan memberikan klarifikasi terhadap beredarnya informasi bahwa ada Anggota BIN dan aparat lainnya di Toraja Utara yang terlibat itu tidak benar. Kami juga sudah dipanggil Komandan Kodim 1414/Tana Toraja (Pak Dandim) terkait hal ini. Dan kami sudah memberikan keterangan untuk diluruskan," ungkap Aris Batu Pare bersama tiga rekannya, (man)