Selanjutnya, mengajak pemerintah dan perbankan untuk mempermudah akses permodalan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), karena menurutnya ketika banyak pengusaha pasti wilayah ini akan berkembang secara pesat.
Selain itu, Angka prevalensi stunting (persentase jumlah balita di suatu populasi yang mengalami stunting dalam pertumbuhan fisiknya, red) di Sulsel pada 2022 mencapai 27,2 persen.
“Hal ini juga yang akan menjadi perhatian saya, untuk bersama-sama dengan stakeholder dalam menurunkan angka Stunting khususnya di Sulsel,” ujar Hj. Taty.
Politisi perempuan partai Hanura Sulsel ini menambahkan, setidaknya terdapat 670 Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di 24 Kabupaten/Kota se Sulsel data ini berasal dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar.
“Tentu hal ini juga yang akan menjadi perhatian saya dalam melakukan pendampingan terhadap anak dan perempuan, 670 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Sulsel merupakan angka yang tidak sedikit loh,” pungkas Hj. Taty Laodding, SE.(Hdr)