PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Hj. Taty Laodding, SE dari Partai Hanura Nomor Urut 1 Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel 1, telah membulatkan tekadnya untuk ikut bertarung pada gelaran Pilcaleg 2024 mendatang.
Hal tersebut ia ungkapkan di sela-sela kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD Partai Hanura Sulsel di di Hotel Aryaduta Jalan Somba Opu Makassar, Jumat malam (15/09/2023) sekira pukul 19.00 Wita.
Lanjut H.T.L yang merupakan akronim dari Hj. Taty Laodding, dirinya akan bertarung di Sulsel 1 yang meliputi 11 Kecamatan yaitu ; Ujung Tanah, Tallo, Bontoala, Wajo, Ujungpandang, Pulau Sangkarrang, Mariso, Mamajang, Makassar, Rappocini, dan Tamalate.
"Saya mohon doa restu dan dukungan dari masyarakat khususnya yang berada di dapil Sulsel 1, untuk sama-sama berjuang demi kemaslahatan dan kemajuan Sulawesi Selatan," pintanya.
Saat di tanya oleh media ini terkait program-program yang akan di tawarkan kepada masyarakat, H.T.L mengatakan dirinya akan berupaya dan bersinergi dengan seluruh stakeholder dalam memakmurkan perekonomian di Sulsel, contohnya mengajak perusahaan-perusahaan besar untuk membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi Masyarakat.
Selanjutnya, mengajak pemerintah dan perbankan untuk mempermudah akses permodalan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), karena menurutnya ketika banyak pengusaha pasti wilayah ini akan berkembang secara pesat.
Selain itu, Angka prevalensi stunting (persentase jumlah balita di suatu populasi yang mengalami stunting dalam pertumbuhan fisiknya, red) di Sulsel pada 2022 mencapai 27,2 persen.
"Hal ini juga yang akan menjadi perhatian saya, untuk bersama-sama dengan stakeholder dalam menurunkan angka Stunting khususnya di Sulsel," ujar Hj. Taty.
Politisi perempuan partai Hanura Sulsel ini menambahkan, setidaknya terdapat 670 Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di 24 Kabupaten/Kota se Sulsel data ini berasal dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar.
"Tentu hal ini juga yang akan menjadi perhatian saya dalam melakukan pendampingan terhadap anak dan perempuan, 670 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Sulsel merupakan angka yang tidak sedikit loh," pungkas Hj. Taty Laodding, SE.(Hdr)