Makanya di lapangan, kalau memang warga yang tadinya memang menggunakan air sumur, seharusnya prioritaskan pakai air sumur dulu. “Kami juga sudah membuat surat edarannya bagi warga yang memang masih ada sumber airnya (sumur bor, red), maka pakai ma ki dulu sumur bor ta,” sahutnya dengan logat Makassar.
“Kita layani itu memang warga yang tidak ada sama sekali supaya mereka juga bisa menikmati air bersih itu, dan diprioritaskan kepada pelanggan-pelanggan PDAM. Karena kasian warga tersebut karena hanya mengandalkan PDAM,” ungkap Eang sedih.
Tambahnya, warga yang kekurangan air bersih juga seyogyanya tahu diri, jangan sampai sudah mendapatkan bantuan air bersih, lalu digunakan kepada hal-hal yang tidak perlu, itu kan mubasir sementara masih banyak warga lainnya yang membutuhkan.
Saat ditanya oleh media ini terkait jumlah kepala keluarga se-Kecamatan Panakukang yang terdampak oleh kemarau ini Eang mengungkapkan, data yang dimiliki yang sesuai BPBD yaitu sebanyak 270 KK di 11 Kelurahan se-Kecamatan Panakukang.
Dalam sambutannya, Eang juga menyinggung tahun ini adalah tahun politik. Dan jika tahun politik ini di jadikan ajang sosial untuk membantu orang yang lagi kesusahan, maka akan mendatangkan berkah.
“Jadi, kita jangan hanya fokus cari suara saja lah, coba cari amal juga toh, dan masyarakat itu tidak buta, kalau para caleg itu bantu masyarakat, pasti dia ingat,” katanya sembari tersenyum.
“Biar pun orang punya uang kalau airnya tidak ada, kan susah juga. Persoalannya saat ini bukan uang tapi sumber airnya tidak ada, kalau memang mau membantu, maka inilah momen yang tepat,” imbuhnya lagi.
Sholat Istisqa ini juga di laksanakan oleh semua Kecamatan se-Kota Makassar. Dan Sholat Istisqa yang digelar oleh Kecamatan Panakukang ini yang paling unik karena dilaksanakan outdoor dan mengundang banyak orang.(Hdr)