Pembelajaran sastra kini bukanlah pembelajaran yang tidak menyenangkan, tetapi pembelajaran sastra menjadi pembelajaran yang justru sangat diminati dan dinantikan.
Pembelajaran sastra berbasis kearifan lokal di era revolusi merupakan langkah yang tepat untuk mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada di setiap daerah.
Nilai kearifan lokal merupakan nilai-nilai budaya yang berawal dari perilaku yang bersifat bijaksana yang ada dalan suatu masyarakat yang telah diajarkan secara turun-temurun oleh orang tua kepada kita selaku anak-anaknya.
Salah satu ciri kearifan lokal adalah memiliki tingkat solidaritas yang tinggi atas lingkungannya. Kearifan lokal yang merupakan nilai kehidupan yang tinggi sehingga layak digali, dikembangkan, serta dilestarikan sebagai sebuah upaya perubahan sosial dan modernitas.
Perkembangan bahasa dan sastra Indonesia terus berlangsung dinamis mengikuti perkembangan zaman. Kebutuhan pelajar saat ini terkait setiap pelajaran adalah penerapan konsep dan teori dalam kehidupan sehari-hari dapat menunjang pengembangan soft skill dalam diri mereka.
Maka dari itu, pembelajaran sastra dapat menjadi wadah menyalurkan bakat seni yang ditunjang dengan kemampuan akademik menelaah, menalar, merasa, menyalurkan ide kreatif yang memadai.
Pembelajaran sastra berbasis kearifan lokal yang melibatkan teknologi infromasi, siswa akan mendapatkan banyak referensi dalam mengembangkan potensi diri sehingga nilai-nilai kearifan lokal yang ingin dipertahankan dapat diramu menjadi karya yang mengikuti modernisasi. (ym)