“Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar LSM Lantiknal Pinrang ini dan mengucapkan terima kasih atas dipilihnya SMAN 5 sebagai tempat sosialisasi,” kata Dahlan.
Menurut Dahlan, sekolah yang dipimpinnya ini memiliki 700 siswa yang terbagi dalam kelas X, XI, dan XII dengan jumlah tenaga pendidik dan non tenaga pendidik sebanyak 44 orang. SMAN 5, kata Dahlan, merupakan salah satu sekolah penggerak di Pinrang, selain SMAN 2 dan SMAN 3 Pinrang. Ketiga sekolah ini merupakan pilot project atau sekolah penggerak yang dipercaya menerapkan program kementerian pendidikan yakni program Kurikulum Merdeka.
Sementara itu, Abdullah Hamzah sebagai nara sumber dalam paparannya menjelaskan, Narkoba bisa masuk di semua lingkungan tidak terkecuali di lingkungan sekolah.
“Untuk memberikan pemahaman kepada pelajar ini, sebagaI elemen masyrakat, kami juga bertanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada pelajar ini terkait bahaya penyalahgunaan narkoba,” kata Abdullah.
Menurutnya, yang paling banyak terjadi dari penyalahgunaan narkoba ini seringkali disebabkan karena rasa ingin tahu atau coba-coba, ingin terlihat gaya, tekanan yang dihadapi sehingga menginginkan masalahnya cepat selesai.
Untuk menghindari itu, kata Abdullah, upaya untuk menanggulanginya diantaranya adalah siswa perlu melibatkan diri dalam setiap kegiatan sekolah, sibukkan diri dengan kegiatan ekstra kurikuler. Upaya ini diharapkan dapat menanamkan jati diri pada siswa untuk menjauhi narkoba dan terus memerangi dan menghindari jebakan narkoba. (busrah)