PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Dewan Pengurus (DPC) Lembaga Anti KKN dan Tindak Kriminal (Lantiknal) Indonesia Cabang Pinrang mengadakan Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar yang digelar di Aula SMA Negeri 5 Pinrang, Desa Sipatuo, Kecamatan Patampanua, Jum'at (27/10/2023).
Sosialisasi ini diikuti para siswa siswi SMAN 5 Pinrang yang dipimpin Kepala UPT, Muhammad Dahlan dan dihadiri Mursalim, dari Kesbangpol Pinrang, Camat, Kaplosek Patampanua, Danramil 1404.05, Lurah Benteng dan Kepala Desa Sipatuo serta sejumlah Tenaga pendidik SMAN 5 Pinrang dengan menghadirkan pemateri dari DPW Lantiknal Indonesia Sulsel, Abdullah Hamzah.
Ketua DPC Lantiknal Indonesia Pinrang, Asri menyebutkan, kegiatan ini sengaja dimasukkan dalam program kegiatan Lantiknal untuk melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang Bahaya penyalahgunaan narkoba bagi para pelajar sebagai pencegahan awal dalam meminimalisir tindak kriminalitas yang diakibatkan oleh pengaruh Narkoba.
"Kami pilih SMAN 5 Pinrang, sebagai langkah awal sosialiasi ini, mengingat SMAN 5 merupakan salah satu sekolah penggerak yang ada di Pinrang yang menerapkan program Kurikulum Merdeka dari Kementerian Pendidikan," ujar Asri.
Kepala UPT SMA Megeri 5 Pinrang, Muhammad Dahlan menyambut baik kegiatan yang dilakukan DPC Lantiknal Pinrang ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu langkah awal dalam membangun karakter siswa untuk lebih mengenal bahaya narkoba.
Tidak bisa dipungkiri, kata Dahlan, Keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari semua unsur dan elemen masyarakat, yang harus bersinergi dalam menunjang pelaksanaan, pengembangan dan mutu pendidikan, termasuk dari LSM, seperti Lantiknal Indonesia ini.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar LSM Lantiknal Pinrang ini dan mengucapkan terima kasih atas dipilihnya SMAN 5 sebagai tempat sosialisasi," kata Dahlan.
Menurut Dahlan, sekolah yang dipimpinnya ini memiliki 700 siswa yang terbagi dalam kelas X, XI, dan XII dengan jumlah tenaga pendidik dan non tenaga pendidik sebanyak 44 orang. SMAN 5, kata Dahlan, merupakan salah satu sekolah penggerak di Pinrang, selain SMAN 2 dan SMAN 3 Pinrang. Ketiga sekolah ini merupakan pilot project atau sekolah penggerak yang dipercaya menerapkan program kementerian pendidikan yakni program Kurikulum Merdeka.
Sementara itu, Abdullah Hamzah sebagai nara sumber dalam paparannya menjelaskan, Narkoba bisa masuk di semua lingkungan tidak terkecuali di lingkungan sekolah.
"Untuk memberikan pemahaman kepada pelajar ini, sebagaI elemen masyrakat, kami juga bertanggung jawab untuk memberikan edukasi kepada pelajar ini terkait bahaya penyalahgunaan narkoba," kata Abdullah.
Menurutnya, yang paling banyak terjadi dari penyalahgunaan narkoba ini seringkali disebabkan karena rasa ingin tahu atau coba-coba, ingin terlihat gaya, tekanan yang dihadapi sehingga menginginkan masalahnya cepat selesai.
Untuk menghindari itu, kata Abdullah, upaya untuk menanggulanginya diantaranya adalah siswa perlu melibatkan diri dalam setiap kegiatan sekolah, sibukkan diri dengan kegiatan ekstra kurikuler. Upaya ini diharapkan dapat menanamkan jati diri pada siswa untuk menjauhi narkoba dan terus memerangi dan menghindari jebakan narkoba. (busrah)