Objek PAD lainnya lanjut Syamsul, adalah tempat pelelangan ikan (TPI) Lappa dari target sekitar Rp 800 juta, saat ini baru mencapai sekitar 41 % atau sekitar Rp 327 juta.
“Kendala kita sehingga target masih rendah adalah kurangnya biaya operasional, sarana dan prasaranan yang ada kurang memadai dan juga faktor cuaca seperti el nino yang menyebabkan masyarakat kurang untuk membeli benih ikan di BBI,” jelasnya.
Meski demikian, selama dua bulan tersisa ini pihaknya akan terus berupaya menggenjot realisasi PAD dengan menerapkan sistem manajemen yang rapi mulai dari pengawasan dan memperketat pencatatan setiap hasil penjualan hasil tangkapan nelayan.
“Dengan sumber daya yang ada, kita akan pacu di dua bulan kedepan sehingga target ini bisa kita capai di akhir tahun atau setidaknya bisa mendekati dari target tersebut,” kuncinya. (AaN)