PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Sekolah menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 9 Makassar, yang merupakan sekolah pusat Keunggulan menggelar Job Fair dengan mengusung tema "Kerja Untuk Hidup atau Hidup Untuk Kerja", di pelataran SMKN 9 Makassar, Jl. Salodong, Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Rabu (08/11/2023) sekira pukul 09.00 Wita.
Dalam arahannya, Kepala UPT SMK Negeri 9 Makassar Drs Muhidding MSi mengungkapkan, kegiatan ini adalah untuk mempertemukan langsung antara pencari kerja dan penyedia kerja.
"Alhamdulillah hadir 30 perusahaan, 19 perusahaan diantaranya menyiapkan rekruitmen secara langsung khususnya bidang perikanan dan kelautan," jelasnya.
Lanjutnya, di SMK 9 ini sudah ada 15 mitra khusus pada bidang perikanan dan kelautan, yang hadir pada kesempatan ini, ada 9 (sembilan) perusahaan yang siap langsung melakukan perekrutan.
"Ada juga perusahaan 3 (tiga) hingga 6 (enam) bulan kedepan akan merekrut lulusan SMKN 9 ini, bahkan salah satu dari pembicara mau merekrut hingga 250 siswa," beber Drs Muhidding.
Jadi menurutnya, kompetensi siswa-siswi jurusan kelautan dan perikanan harus disiapkan 3 (tiga) bulan kedepan.
"Kami sudah rancang alumni yang baru saja tamat ini, sudah tidak bisa lagi direkrut oleh perusahaan-perusahaan yang hadir pada job fair kali ini, karena sudah ikut magang di perusahaan perikanan dan kelautan lainnya," beber Drs Muhidding MSi.
Urainya lagi, alumni pertama jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan berjumlah 19 orang langsung terserap di dunia kerja, begitu pula pada alumni kedua, dan yang sebentar lagi akan tamat yaitu alumni ketiga yang mengikuti Job Fair ini.
"Jadi, Job Fair ini memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi peserta, selain itu terdapat pula peserta umum," sebutnya.
Tambah Drs Muhidding MSi, Khusus bagi alumni SMK Negeri 9 ini, mulai angkatan 1 sampai 12 saya undang semua untuk mengikuti Job Fair ini, dan difasilitasi selama 1 (satu) hari, sekaligus pembentukan alumni pertama.
"Jadi hari pertama itu, saya membentuk reuni alumni sekaligus kepengurusannya, dan Alhamdulillah besok akan saya kukuhkan sekaligus saya mendeteksi seluruh alumni yang belum mendapatkan pekerjaan," tandas Kepala UPT SMK Negeri 9 Makassar Drs Muhidding MSi.
Di tempat yang sama, Kepala Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) Gowa, Lismanto SAP MSi menuturkan, menyambut baik kegiatan Job Fair ini, karena merupakan bagian dari kebijakan pendidikan vokasi.
"Kegiatan vokasi itu adalah bagaimana mensinergikan antara satuan pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri, mulai dari kurikulumnya, guru dari pihak industri hingga lulusan sekolah diterima di dunia industri," terangnya.
Katanya lagi, memang tantangannya masih sangat berat, sebagaimana tadi disampaikan prosentase penganggur di tingkat SMK masih sangat tinggi, dan dibutuhkan kolaborasi antara satuan pendidikan dengan pihak industri.
Masih di tempat yang sama, Perwakilan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Haris mengatakan, terdapat 2 inti dari Job Fair kali ini, yang pertama adalah di sekolah, kemudian yang kedua adalah alumninya.
"Sekolah itu adalah keselarasan kurikulum dengan industri. Apa yang dilakukan oleh kurikulum, apa yang dilakukan oleh industri, maka itulah yang akan dilakukan oleh sekolah, tidak bisa jalan sendiri-sendiri.
Makanya, pihak industri itu menginginkan apabila sekolah ingin menyusun kurikulum, hendaknya mengundang industri.
"Supaya selaras kurikulum yang dipakai di industri dengan di sekolah. Agar anak-anak didik nantinya bisa terserap di dunia industri," tukas Abd Haris.
Ketika anak-anak didik selesai sekolahnya (tamat, red) pasti akan masuk ke dunia industri.
Selanjutnya adalah penelusuran alumni, itu merupakan hal yang urgen karena masuk dalam rapor satuan pendidikan di sekolah.
Sedangkan Penelusuran alumni itu ada 3 (tiga) yaitu, mengenai kebekerjaan, kewirausahaan, dan keberlanjutan pendidikan.
"Tidak boleh ada yang terkecuali, yang terlepas dari penelusuran alumni itu. Kalau misalnya alumni kita dalam setahun ada 100 siswa, maka yang 100 orang siswa itu harus ditemukan semua, cari tahu apa kegiatannya," pungkas Perwakilan Disdik Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Haris.(Hdr)