“Perkembangan yang sangat signifikan adalah dampak kehadiran media sosial dalam hubungannya dengan masalah perkembangan bahasa,” ujar Prof. Nurhayati.
Qin Weifen, MA (Junan University of China), pada konferensi ini membawakan makalah berjudul “Sistem Konsonan Bahasa Melayu pada abad XVI” dengan bahasa Indonesia yang sangat lancar. Dalam bahasa Melayu abad XVI juga mengenal konsonan kluster /kh/ yang juga dikenal dalam bahasa Indonesia.
“Pada abad XVI belum ada konsonan ganda /sy/ yang dikenal dalam bahasa Indonesia. Misalnya dalam kata /syarat/ tidak dikenal dalam bahasa Melayu abad XVI,” ujar Qin Weifen dalam penyajian berpengantar bahasa Indonesia yang begitu fasih. (MDA)