Konferensi Internasional Linguistik dan Budaya Digelar di Unhas

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas Prof.Dr.Akin Duli, MA, Rabu (15/11/2023) membuka Konferensi Internasional Linguistik dan Budaya (International Conference of Linguistics and Culture –ICLC) IV di Aula Prof.Dr.Mattulada Kampus Tamalanrea.

Konferensi yang berlangsung hingga 16 November 2023 itu, diikuti peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan pemateri dari beberapa negara dan dilaksanakan secara hibrid (daring dan luring).

Sejumlah pembicara internasional mengambil bagian dalam konferensi ini, yakni Qin Weifen, MA (Junan University of China), Dr.Raqib Chowdhury (Monash University Australia), Prof.Emeritus Campbell Macknight (Australian National University, ANU), dan Parceda Hajateech, Ph.D (University of Rajabatah, Thailand). Prof.Dr.Issy Yuliasri, M.Hum (Universitas Negeri Semarang) satu-satunya pemateri dalam negeri bersama dengan dari Unhas, yakni Prof.Dr.Akin Duli, MA (Dekan FIB Unhas), Prof.Dr.Fayhur Tahman, M.Hum dan Prof.Dr.Lukman, MS.
Materi sesi yang menampilkan pembicara Prof.Emeritus Campbel Macknight dari Australian National University dan Qin Weifen dari Junan University of China dipandu oleh Dr.Abbas, M.Hum.

Koferensi menurut Ketua Panitia Pelaksana Prof.Dr.Nurhayati, M.Hum mencakup tema-tema bahasa dan digital, linguistik, pariwisata, kearifan lokal, pengajaran dan media,kesusastraan dan media, sejarah dan arkeologi, agama, budaya, dan filsafat. Materi ini kata Nurhayati dipilih karena banyak perkembangan dalam fenomena kebahasaan yang muncul akibat perkembangan teknologi informasi.

“Perkembangan yang sangat signifikan adalah dampak kehadiran media sosial dalam hubungannya dengan masalah perkembangan bahasa,” ujar Prof. Nurhayati.

Qin Weifen, MA (Junan University of China), pada konferensi ini membawakan makalah berjudul “Sistem Konsonan Bahasa Melayu pada abad XVI” dengan bahasa Indonesia yang sangat lancar. Dalam bahasa Melayu abad XVI juga mengenal konsonan kluster /kh/ yang juga dikenal dalam bahasa Indonesia.

Baca juga :  Perkuat Silaturahmi, Mantan Bupati Sinjai Andi Rudiyanto Asapa Serahkan Bantuan Kepada Pengurus Masjid

“Pada abad XVI belum ada konsonan ganda /sy/ yang dikenal dalam bahasa Indonesia. Misalnya dalam kata /syarat/ tidak dikenal dalam bahasa Melayu abad XVI,” ujar Qin Weifen dalam penyajian berpengantar bahasa Indonesia yang begitu fasih. (MDA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Kunjungi Lokasi Bencana, Mentan Pastikan Stok Beras Aman dan Sawah Rusak Diperbaiki

PEDOMANRAKYAT, SUMATERA UTARA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau wilayah yang terdampak banjir di Sumatera Utara...

Bupati Piet Hein Babua Buka Musda KAHMI III Kabupaten Halmaherw Utara Tahun 2025.

PEDOMANRAKYAT, HALMAHERA UTARA - Bupati Halmahera Utara (Halut), Piet Hein Babua, menghadiri sekaligus membuka secara resmi kegiatan Musyawarah...

Jejak Baru Korupsi ZIS Terkuak, Kejati Sulsel Seret ASN Enrekang

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Dr. Didik Farkhan Alisyahdi, menegaskan pihaknya kembali menetapkan satu tersangka...

KPK Minta Pemkab Pinrang Memperkuat Integrasi dalam Program Pemberantasan Korupsi

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Pemkab Pinrang diminta untuk terus memperkuat integritas dan memastikan setiap proses pemerintahan berjalan transparan, akuntabel...