PEDOMANRAKYAT, PINRANG. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Pinrang terus berupaya melakukan pembinaan serta mendorong pengembangan dan peningkatan produksi usaha bagi para pelaku usaha mikro kecil yang ada di Pinrang.
Kepala Diskop UKM Pinrang, Moh Zainal Hafid mengatakan, pendampingan dan pembinaan terhadap pelaku UMKM terus dilakukan, bukan hanya dari segi peningkatan kualitas produk tapi juga pengolahan, brand usaha, packaging, hingga pemasarannya.
Hal ini diungkapkan Zainal, saat mengunjungi Bintang Murni 77, salah satu industri pengolahan kopi yang ada di Pinrang, yang memproduksi kopi bubuk jenis Robusta dengan merek Kopi Bubuk Asli Cap Bintang, atau yang lebih dikenal oleh penikmat kopi di Pinrang, Kopi Bintang, Sabtu (25/11).
Menurut Zainal, pihaknya terus mendorong peningkatan kualitas produk kopi ini melalui berbagai fasilitasi, seperti fasilitasi pengolahan dan merek, aspek pemasaran melalui desain kemasan, peningkatan SDM, fasilitasi sertifikasi halal serta pemasaran digital. Yang kesemuanya diharapkan dapat meningkatkan omzet usaha
"Kita juga mendorong agar Kopi Bintang ini dapat memanfaatkan teknologi informasi digital marketing yang ada melalui media sosial agar lebih tepat dan efisien dalam memasarkan produknya," kata Zainal.
Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM, Diskop UKM Pinrang, Sumarni Menga yang turut menyertai Kadiskop UKM mengatakan, pemberdayaan UMKM merupakan upaya yang terus dilakukan untuk memfasilitasi dan mendukung produktivitas pelaku usaha, seperti halnya produk Kopi Bintang ini.
"Jadi, kita mendorong pemasarannya tersistem serta memanfaatkan pemasaran digital agar pangsa pasarnya tidak hanya berskala lokal, nasional tapi juga internasional sehingga bisa di ekspor," ujar Sumarni.
Sumarni juga mengatakan, Pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan platform digital mulai dari e-commerce, hingga link-link pribadi, tentu sudah bisa menjangkau lebih luas sehingga berpotensi meningkatkan penjualan. "Pelaku UMKM yang menggunakan digital ini terus mengalami perkembangan dan ini akan terus kita dorong," katanya.
Menurut Sumarni, pemasaran digital ini jauh lebih efektif dibanding cara konvensional. Pemasaran digital yang dimaksud ini bukan sekedar iklan di media sosial, tapi bagaimana kerangka pemasaran mulai dari pengemasan, konten, hingga layanan setelah penjualan.
Owner Kopi Bintang, Irfan mengungkapkan, dalam memproduksi kopi ini pihaknya masih mengandalkan mesin sederhana yang dirakit sendiri, yaitu mesin sortasi biji kopi atau green beans. Dari green beans ini selanjutnya diolah hingga menjadi produk siap jadi, seperti bubuk kopi instan dengan cita rasa yang tinggi.
Irfan mengatakan, biji-biji kopi pilihan jenis Robusta ini diperoleh dari petani kopi yang tersebar di Suppirang, Patambia, Solang dan Rampusa yang di Wilayah Pegunungan Kecamatan Lembang, Pinrang.
Menurut Irfan, produk Kopi Bintang yang dihasilkannya ini sudah tersebar, tidak hanya di Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan tapi juga tersebar di Pulau Kalimantan. Irfan berharap, dukungan pemerintah terhadap pengembangan usaha ini agar terus ditingkatkan secara menyeluruh.
"Pengembangan usaha kami, termasuk juga UMKM lainnya, bukan hanya dari bantuan permodalan, tapi dibutuhkan pemberdayaan mentoring dari pihak terkait. Modal utama kami dalam berbisnis ini adalah ide dan gagasan. Kalaupun punya modal, tapi kalau tidak ada ide, maka hasilnya juga kurang maksimal. Untuk itu perlu mentoring bukan hanya dari pemerintah tapi pelaku usaha yang telah sukses," harap Irfan. (busrah)