Korban Kecelakaan di Jalan Nusantara Terbaring Kritis, AKP Muhammad Ali : Kami Terus Bekerja Mengungkap Kasus Laka Ini

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Seperti yang diberitakan sebelumnya di media ini dengan judul "Perempuan Tanpa Identitas Tergeletak Bersimbah Darah di Jalan Nusantara", Kini identitas korban tersebut telah diketahui.

Korban perempuan tersebut diketahui bernama Kasma (38), bekerja sebagai petugas kebersihan Pemkot Makassar dan bertugas membersihkan area Sepenjang anjungan Pantai Losari, berdomisili dibilangan Barukang, Kota Makassar. Saat ini korban masih terbaring dalam keadaan kritis di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Dalam video yang sempat viral berdurasi 43 detik tersebut, korban bersimbah darah saat diamankan dan di naikkan ke atas mobil truk oleh petugas dari Sat Lantas Polres Pelabuhan Makassar, Selasa lalu (28/11/2023) sekira pukul 17.30 Wita.

Kasat Lantas Polres Pelabuhan Makassar AKP Muhammad Ali menuturkan, kemarin itu Rabu (29/11/2023), beserta Kanit Gakkum Satlantas Polres Pelabuhan Makassar berada di Pemkot Makassar untuk memeriksa kembali CCTV di sekitar tempat kejadian perkara.

"Jadi ada beberapa CCTV kami buka, mulai dari bundaran tugu mandiri yang menyorot ke arah utara, kami perhatikan melalui video CCTV, pada saat korban Kasma lewat gambarnya jernih, tampak korban berjalan di pinggir, namun setelah agak jauh jalannya, sebelum masuk TKP gambarnya sudah tidak jelas," ungkapnya dengan logat Makassar.

Kata Kasat Lantas Polres Pelabuhan Makassar lagi, dirinya menyuruh pegawai di Pemkot itu untuk menarik gambar tersebut, namun tidak bisa karena gambarnya pecah-pecah.

"Untuk itulah, kami belum bisa memastikan penyebab kecelakaan ini. Apakah ini kecelakaan tunggal atau ada motif lain," bebernya serius, di Unit Gakkum Satlantas Polres Pelabuhan Makassar, Kamis (30/11/2023) sekira pukul 15. 15 Wita.

AKP Muhammad Ali pun mengaku, pihaknya masih akan memeriksa CCTV lainnya disekitar TKP, dan mudah-mudahan CCTV tersebut bisa memberikan petunjuk penyebab Laka (kecelakaan, red) korban ibu Kasma itu.

Baca juga :  Prof Zudan Arif Lantik Pengurus Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah Provinsi Sulsel Periode 2024-2029

"Kemarin juga, saya sudah sampaikan yang punya ruko yaitu pedagang Coto Makassar yang ternama di kota ini, rencananya hari ini pedagang tersebut mau membuka CCTV yang menyorot ke depan tempat usahanya di sekitar TKP," sebutnya lagi.

Ditambahkannya, kalau petunjuk terkait Laka korban Kasma tidak jelas, tentu kasihan juga si korban, karena ini menyangkut santunan dari pihak Jasa Raharja kepada korban.

"Sedangkan syarat pemberian santunan oleh Jasa Raharja kepada korban harus ada penyebab Laka tersebut," jelas Kasat Lantas Polres Pelabuhan Makassar.

Katanya lagi, saksi-saksi di sekitar TKP tidak ada yang mengaku melihat korban kecelakaan, bahkan dirinya, sempat berada di TKP lebih kurang 1 (satu) jam, pekerja-pekerja di pelabuhan itu tidak ada yang mengaku. Para pekerja itu mengatakan, saat kejadian berada di dalam. Dan setelah mendengar suara yang keras itu barulah berhamburan keluar area pelabuhan.

"Intinya, pihak Sat Lantas Polres Pelabuhan Makassar akan terus bekerja untuk mengungkap misteri kecelakaan yang membuat ibu Kasma terbaring di aspal bersimbah darah," tandas Kasat Lantas Polres Pelabuhan Makassar AKP Muhammad Ali.

Di tempat yang sama, anak kandung korban Nur Fadilah bersama kerabatnya mengungkapkan, sewaktu ibunya (Kasma, red) dibawa oleh Unit Lakalantas Polres Pelabuhan Makassar ke RS Akademis, pihak RS tersebut mengatakan ibunya dalam keadaan baik, hanya berupa luka seret di aspal.

"Namun setelah sampai di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, tenaga medis di sana mengatakan di bagian otak korban ada pendarahan kecil, dan pembengkakan. Sedangkan saat ini kondisi ibu saya belum sadar," kata Fadilah, sedih.

Urai anak korban Nur Fadilah lagi, BPJS keluarganya tidak ditanggung di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Baca juga :  Pengurus DPD BaraJP dari 38 Provinsi di Indonesia Siap Ikuti KLB, Sudah 3 Kandidat Ketum Periode 2026-2031 Mendaftarkan Diri

"Ibu kami ini di kategorikan pasien umum dan rincian pembayarannya sekarang sudah menyentuh angka Rp 30 juta yang harus kami tanggung.Sementara ayah saya cuma sekuriti di Center Point of Indonesia (CPI), ibu saya sebagai korban juga hanya petugas kebersihan ji kodong," paparnya gundah dengan logat Makassar.

Wanita yang kini mengikuti suaminya tinggal di Kabupaten Takalar ini pun meminta kepada pihak yang merasa menabrak ibunya agar segera melapor ke Sat Lantas Polres Pelabuhan Makassar dan segera mempertanggungjawabkan perbuatannya.(Hdr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pertamina Gelar Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2025, Apresiasi Insan Media dalam Transformasi Energi

Pedomanrakyat.co.id, Jakarta - PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia jurnalistik Indonesia melalui penyelenggaraan Anugerah Jurnalistik...

PSMTI Sulsel dan Pemkot Makassar Jalin Kerja Sama untuk Kemajuan Kota

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengajak semua elemen masyarakat untuk memperkuat kolaborasi dalam memajukan kota....

Oknum Pendemo dari Wajo di Bone, Apakah Soal Pilbup Belum Move On?

PEDOMANRAKYAT, BONE - Demo anarkis di Kabupaten Bone yang terjadi hingga malam tadi dinilai tidak murni lagi. Dari...

Ikut Menanggapi Pernyataan Sri Mulyani, BEMNUS: Negara Sudah Putus Asa

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Menteri Keuangan Sri Mulyani menuai kritikan setelah menyebut gaji guru dan dosen sebagai beban besar...