PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR -- Bila Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia (FT UMI) diibaratkan manusia, maka umur 50 tahun adalah usia yang cukup matang. Demikian diutarakan Rektor UMI, Prof. Dr. Sufirman Rahman, SH, MH, saat memberi sambutan pada kegiatan Dzikir dan Doa yang merupakan rangkaian milad FT UMI ke 50, yang diadakan di pelataran FT UMI, Sabtu (17/12/2023).
Dihadapan Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI, Prof. Dr. Mansyur Ramli, SE, MSi, beserta petinggi, dosen, alumni dan mahasiswa dalam lingkup UMI, Prof. Sufirman mengatakan, di usia ke 50 ini, merupakan titik konsolidasi lebih jauh dan lebih dalam untuk memajukan FT UMI yg pada gilirannya akan memajukan UMI itu sendiri.
"Ini bukan hanya berlaku bagi FT UMI, tapi seluruh unit lingkup UMI, dapat terus bergerak dan menjadi garda terdepan dalam menunjang kemajuan dan kejayaan UMI. Dan baru-baru ini, UMI kembali menorehkan prestasi yang mampu mempertahankan akreditasi institusi unggul yang berlaku hingga tahun 2028 mendatang," tegasnya.
Meski demikian katanya, bukan berarti UMI sudah unggul sehingga tidak lagi berbuat apa-apa, tapi diharapkan semakin memaksimalkan diri dalam berkreasi dan berinovasi. Selain itu juga memaksimalkan seluruh aktvitas agar memiliki rekam jejak digital.
"Indikator terbesar adalah aktivitas kegiatan yang terdokumentasi secara digital, utamanya aktivitas tridharma perguruan tinggi melalui website UMI termasuk dalam https://ft.umi.ac.id/. Sekarang ini kita berkomitmen agar laman UMI dapat lebih dibesarkan, terus terupdate dan terbaca oleh publik," ungkapnya.
Lebih jauh Rektor UMI mengakui, untuk percepatan UMI menjadi universitas berkelas internasional, maka UMI telah melakukan berbagai kerjasama dengan universitas-universitas internasional, seperti Universitas Malaya yang berperingkat 50 dunia dan universitas Sains Islam Malaysia. Kerjasama yang dilakukan terkait dengan bidang pengabdian dan penelitian.
"Untuk itu, kerjasama yang dilakukan dan rencana aksi kerjasama, diharapkan untuk ditindaklanjuti oleh seluruh unit yang ada, agar dapat segera diimplementasikan. Tidak ada pilihan lain karena UMI telah terakreditasi unggul, sehingga basisnya berlevel internasional," tegasnya.
Maka, lanjut Prof Sufirman, titip berat akreditasi ada di tangan prodi di lingkup UMI. Tidak hanya sekadar mengumpulkan dokumen, tapi bersinergi dengan satuan tugas pengendalian mutu untuk merencanakan kegiatan dosen pada level internasional, termasuk juga kegiatan kemahasiswaan.
"Kita terus mendorong kreativitas mahasiswa terutama organisasi intra di lingkup UMI. Semua ini harus didorong untuk berkreasi dan akan difasilitas dengan melakukan pembinaan secara lebih maksimal dan profesional. Namun, semua bisa tercapai bila kita semua saling menjaga ukhuwah islamiah, agar apapun yg dilakukan mendapat ridho dari Allah SWT," pungkasnya. (rahmiah)