PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Perguruan tinggi yang unggul adalah perguruan tinggi yang memiliki mutu tinggi dan itu merupakan puncak ukuran. Demikian diungkapkan Ketua Pembina Yayasan Wakaf Universitas Muslim Indonesia (UMI), Prof. Dr. Mansyur Ramli, SE, MSi, saat membawakan tausiyah pada kegiatan Dzikir dan Doa memperingati Milad Fakultas Teknik (FT) UMI ke 50, yang berlangsung di pelataran FT UMI, Minggu (17/12/2023)
Kegiatan tersebut dihadiri Rektor UMI, Prof. Dr. Sufirman Rahman, SH, MH, para wakil rektor, seluruh dekan dan wakil dekan dalam lingkup UMI, dosen dan staf lingkup FT UMI, alumni serta para mahasiswa FT UMI. Kegiatan ini juga termuat dalam laman https://ft.umi.ac.id/.
Prof. Mansyur Ramli mengungkapkan, selama ini, dalam pengelolaan suatu perguruan tinggi, dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 (tiga) kelemahan yang perlu diantisipasi. Pertama, kekurangmampuan membangun budaya mutu.
“Sekarang ini, kita bersaing pada mutu pendidikan, dan UMI kini telah berhasil masuk dalam lingkup persaingan mutu tersebut. Untuk itu, mari kita senantiasa membangun mutu UMI yang disesuaikan dengan kondisi yang terus berubah seperti sekarang ini,” tegasnya.
Selanjutnya, kekurangan kedua menurut Prof. Mansyur Ramli yakni soal tata kelola atau managemen suatu perguruan tinggi.
“Di UMI, sudah kita yakini bahwa basis tata kelola kita adalah jamaah. Gunakanlah prinsip jamaah tersebut, yakni membangun kebersamaan, sharing atau saling memberi dan saling mengisi, serta shalat jamaah,” tegasnya.
Lebih lanjut kata Prof. Mansyur Ramli, kekurangan ketiga adalah leadership. Jadi dalam membentuk mutu quality culture, perlu kepemipinan yang baik.