Ia juga menjelaskan bahwa dana yang disalurkan adalah infak terikat dari salah seorang warga yang habis akikah, lalu bersedekah.
“Nah, sedekahnya ini kami koversi dalam bentuk sembako, tanpa kami potong sedikit pun,” tambahnya.
Karena itu Dosen Unimen ini berharap agar masyarakat menyalurkan infak dan sedekahnya melalui Baznas Enrekang, sebab pendistribusiannya benar-benar tepat sasaran dan akuntabel.
Wajarlah jika Baznas Enrekang mendapat penghargaan sebagai Baznas Kabupaten/Kota dengan pendistribusian terbaik di Indonesia. (*/syafar)