PEDOMAN RAKYAT, Makassar. Lurah Biring Romang Mar’in Muhammad Martono, S.STP mengatakan pengaspalan Jl. Sastra Raya di Kompleks Unhas Biring Romang, Kecamatan Manggala Kota Makassar akan mendapat alokasi dana Rp 792 juta dan dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar.
“Diperkirakan triwulan kedua atau ketiga tahun ini akan dikerjakan,” ujar Lurah BIrIng Romang Mar’in Muhammad Martono didampingi sejumlah Ketua Organisasi Rukun Warga (ORW) dan Organisasi Rukun Tetangga (ORT) saat melaksanakan Safari Ramadan ke Masjid Amirul Mukminin, Kompleks Unhas Biring Ramang, Kec,Manggala Makassar, Senin (1/4/2024) malam.
Dalam kegiatan Safari Ramadan tersebut, Lurah Biring Romang melaksanakan salat Isya dan tarawih bersama jamaah masjid yang juga dihadiri Ketua Pengurus Masjid Amirul Mukminin Prof.drg. Hendra Canda, M.S., Ketua Wali Jamaah Prof.Dr.Stang, M.Kes beserta jajaran pengurus lainnya.
Pada kesempatan itu, Lurah Biring Romang menerima sejumlah saran dari warga yang hadir, antara lain menyangkut masalah kebersihan (sampah), keamanan kompleks, drainase yang mampet, pedagang kaki lima (PKL). Menanggapi saran warga, Lurah Biring Romang mengatakan, khusus mengenai PKL merupakan persoalan lama yang sudah berakar dan membesar hingga kini.
“Berkaitan dengan masalah kenakalan anak-anak remaja para Ketua ORW dapat berkoordinasi dengan Linmas setempat untuk penanganan selanjutnya,” ujar Mar’in, kemudian menambahkan, jika diperlukan dapat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Babinsa dan Binmas setempat.
Khusus menyangkut masalah drainase, ORW juga dapat berkoordinasi dengan Satgas Drainase yang ada. Berkaitan dengan usulan warga tentang pengaspalan jalan di Kompleks Unhas Biring Romang tersebut, Lurah Biring Romang menjelaskan, setahun Kelurahan Biring Romang memperoleh alokasi dana Rp 1 miliar, Rp 500 juta di antaranya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Rp 300 juta dari APBD, selebihnya merupakan dana yang bersumber dari pokok pemikiran (pokir) anggota legislatif. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara sektoral melaksanakan pembangunan berbentuk fisik.
“Dana sebesar itu 60% untuk pembangunan fisik dan 40% untuk pemberdayaan seperti pelatihan dan peningkatan keterampilan berupa kegiatan yang mendukung peningkatan perekonomian rakyat,” sebut Mar’in. (MDA).