Belum lagi bau menyengat yang ditimbulkan dari limbah yang mengalir ke selokan. Dan khusus masalah pembuangan limbah yang bukan pada tempatnya, sudah pernah diprotes warga dan bahkan didemo oleh kelompok pemuda. Namun hingga kini tidak ada kepedulian dari pemilik rumah makan untuk mengatasi soal limbah tersebut.
“Warga sekitar RM Boneta sudah sejak 2 tahun lalu mengajukan komplain dan sempat ribut bersitegang dengan pihak sebelah, tetapi pemilik rumah makan malah mengerahkan oknum petugas dan tidak menggubris keberatan para tetangganya,” beber Ny. Youke lalu mengisahkan jika RM Boneta beberapa bulan lalu sempat terbakar akibat tabung gas yang meledak.
Pasca kebakaran itu, warga intens melancarkan keberatan dengan mengadu ke pihak Kepolisian dan Kelurahan setempat, namun tak juga pernah digubris. Bahkan Lurah Kapasa sudah 3 kali memberikan surat peringatan, tetapi tidak ada reaksi dari pemilik RM Boneta untuk menanggapi protes tetangga-tetangganya.
Ny. Youke mengungkapkan lagi, pemilik RM Boneta sudah sejak lama pernah menjanjikan akan membuat tembok sendiri yang tinggi, tapi kenyataannya tidak pernah direalisasikan. Pemilik RM hanya membeli sejumlah batako ringan yang ditumpuknya di pekarangan restoran untuk memperlihatkan seolah-olah sudah hendak membangun tembok sendiri.
“Batako ringan yang sudah lama dibelinya, hanya jadi pajangan di pekarangan rumah makan, tak diketahui kapan akan direalisasikan pembangunan dinding temboknya. RM Boneta mengontrak lokasi tempat usahanya ini selama 10 tahun. Sekarang baru berjalan sekitar 2 tahun. Nah jika pihak rumah makan tidak segera membangun tembok sendiri, maka masih 8 tahun lagi kami para tetangga dan warga sekitar harus menderita serta merasa was-was jika terjadi musibah kebakaran,” tandas Ny. Youke.
Sementara pemilik RM Boneta yang hendak dikonfirmasikan awak media ini soal keluhan dan sorotan warga sekitar, tak berhasil ditemui karena pengusaha rumah makan tersebut tidak pernah berada di tempat usahanya itu. “Boss tidak ada disini. Boss kami berkantor di Jl. Daeng Tata. Nanti kami informasikan ke beliau tentang kedatangan bapak dan keluhan warga,” kata salah seorang karyawan.
Tak bersedia memberikan nomor telepon milik pimpinannya, karyawan itu mengambil nomor HP awak media untuk diteruskan ke atasannya. Namun hingga beberapa waktu ditunggu, pemilik RM Boneta tak pernah sekalipun menghubungi awak media untuk memberikan keterangan ataupun klarifikasinya terhadap keluhan masyarakat. (*)