“Saya bilang sama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan, pak saya baru tahu setelah saya menjadi senator DPD-RI yaitu tidak ada guru agama lain di sekolah negeri kecuali guru agama Islam, ini tidak fair lah pak Menteri,” katanya serius.
Menurut perempuan pemberani itu, sudah seharusnya di sekolah-sekolah negeri itu harus juga ada guru-guru dari agama lainnya. Dirinya mencontohkan, murid-murid sekolah negeri yang beragama Nasrani, cenderung mencari guru-guru sekolah Minggu.
“Pasal 28E ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) menyatakan, setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya,” kilahnya.
Tambahnya, maka dari itu, didalam sekolah negeri itu harus ada guru agama lainnya. Tadi ada peserta dari anggota GMKI yang bertanya, kepada saya menyatakan, yang perlu diajarkan seperti apa yang ibu Lily Amelia paparkan, harusnya ditujukan kepada para pejabat yang banyak melakukan korupsi.
“Maka saya jawab, iya benar juga, akan tetapi ini sudah merupakan program dari MPR-RI jadi kami harus menjalankannya, supaya menjadi pelajaran bagi kita semua,” ujarnya lagi.
Senator perempuan yang tidak suka mengeluh itu mengutarakan lagi kepada sejumlah awak media, setelah itu, program saya dibidang pertanian. Saya meminta kepada Menteri Pertanian itu sejumlah Kerbau untuk membantu petani dalam membajak sawah.
“Kerbau itu berupa bibit yang saya minta ke Kementerian Pertanian itu, telah disalurkan ke sejumlah daerah, seperti Bulukumba hingga Toraja. Jelas ini bukan tugas saya, namun saya ikhlas bekerja untuk kepentingan Sulsel,” sahutnya.
Perempuan yang kini menginjak usia 66 tahun itu pun berucap, saya pun berjuang untuk bagusnya infrastruktur jalan menuju Seko di Luwu Utara, sampai saya melakukan percakapan via telepon dengan orang Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Itulah bagaimana saya menjaga hubungan dengan orang Kementerian. Saya ini 30 tahun bekerja di Kementerian, jadi banyak teman-teman, kalau ada urusan mereka pasti akan bantu saya,” tambahnya.
Toraja itu merupakan destinasi pariwisata unggulan, jadi merupakan lokomotif wisata, kalau lokomotifnya bergerak, artinya aksesibilitasnya gampang, maka gerbong-gerbong dibelakang akan naik juga.
“Pasti juga akan naik, seperti wisata Rammang-Rammang, destinasi kelautan Tanjung Bira dan lainnya akhirnya dikenal oleh orang banyakbanyak kalau Toraja sudah dikenal. Pasti wisatawan kalau datang ke Toraja bertanya tentang destinasi wisata lainnya di Sulsel,” Ungkapnya.
Senator yang juga selaku Ketua Toraja Tourism Board bersama Sekjennya Panca, selalu membuat acara di organisasi ini, antara orang-orang Toraja yang ada di rantau, yaitu membuat kegiatan untuk mempromosikan kepada seluruh duta-duta besar terkait apa yang akan kita lakukan event-event di Toraja.
“Semoga apa yang telah saya paparkan kepada seluruh anak-anak saya di Komisariat-Komisariat Kampus yang ada di Makassar dan sebagian Pengurus GMKI Cabang Makassar, mampu untuk mengambil pelajaran dan hikmah dari kegiatan ini,” pungkas Anggota MPR-RI/DPD-RI Provinsi Sulawesi Selatan Lily Amelia Salurapa, SE, MM.(Hdr)