PEDOMAN RAKYAT- BONTOSUNGGU.Ditengah Kemeriahan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Jeneponto yang ke161 tahun 2024, yang acaranya dilaksanakan di Parang passamaturukang Kelurahan Empoang Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan Rabu,1 Mei 2024.
Hari Jadi Jeneponto yang begitu spektakuler juga dihadiri Ardhy M Basir, Pemimpin Umum Pedoman Rakyat. Ardhy hadir mewakili ayahnya alm. M. Basir bersama 24 orang lainnya yang bertandatangan di piagam " Amanat Kunci Emas " Kabupaten Jeneponto sekaligus pendiri Harian Pedoman Rakyat yang merupakan surat Kabar terbesar di Indonesia Timur.
Kehadiran Ardhy M. Basir dikampung halamannya atas undangan PJ. Bupati. Diketahui alm. M. Basir yang membuat redaksi " 10 Amanat Kunci Emas " yang merupakan salah satu petuah, nasehat buat para " petugas " pemerintah di Kabupaten Jeneponto. Amanat ini baik dimasa lalu, hari ini dan hari esok masih sangat relevan untuk dilaksanakan.
Ardhy M. Basir yang ditemui diantara putra/putri penandatang piagam " Amanat Kunci Emas " mengawali keterangannya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada panitia pelaksana Hari Jadi Jeneponto ke 161 tahun khususnya PJ. Bupati Jeneponto Junaedi. Karena, sejak ada piagam " Amanat Kunci Emas " itu ( tahun 1963 ) baru kali ini diundang, sementara setiap tahunnya 10 Amanat Kunci Emas itu dibacakan didepan umum.
" Saya hanya berharap, kalau Jeneponto mau bangkit ikuti pesan PJ Gubernur Sulsel, mereka yang tidak mampu kerja " pinggirkan ". Ujar Ardhy.
Ditempat sama Pembina Yayasan YAPTI, Institut Turatea Indonesia ( INTI ) Drs.H.Anwar Rivai yang juga hadir mewakili ayahnya alm. Rivai Pakkihi ditanya tentang makna mementum Hari Jadi Jeneponto mengatakan kalau Jeneponto mau maju sebaiknya 10 Amanat Kunci Emas bisa dijadikan landasan dalam mengambil keputusan. Kedepan pimpinan harus tegas tapi arief dan bijaksana.
Drs.H.Anwar Rivai yang akrap disapa Dg Tinggi yang mantan Kepala Penerangan di era Bupati Bado Tika, kembali menegaskan bahwa bupati yang akan datang harus bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan mengesampingkan kepentingan golongan, pribadi dan kelurga.
" Jangan jadi Bupati jika hanya Ingin memperkaya diri, untuk itu kaya dulu baru jadi Bupati " tandasnya.(Rizal)