Syekh Yusuf Al-Makassari Tuanta Salamaka selain menyebarkan agama Islam juga seorang pejuang. Dalam perjuangan, Syekh Yusuf ikut bergabung di barisan Sultan Abu Al Fath Abdul Fattah melawan penjajahan VOC. Setelah Sultan Abu Al- Fath Abdul Fattah tertangkap oleh Belanda, maka Syekh Yusuf Al- Makassari memimpin pasukan dari Banten , Makassar dan Tatar Sunda melawan kekuatan VOC Belanda.
VOC Belanda dibuat kocar kacir dengan taktik perang gerilya , namun pada akhirnya VOC Belanda yang dipimpin oleh Van Heppel berhasil menangkap Syekh Yusuf Al- Makassari Tuanta Salamaka pada tanggal 14 Desember 1663 dan ditahan di Ceribon. Kemudian dipindahkan ke Srilanka dan di buang ke tempat pengasingannya yang lebih jauh di Afrika Selatan hingga wafat pada tahun 1699.
Syekh Yusuf Al-Makassari adalah seorang ulama sekaligus dikenal sebagai Pahlawan Nasional yang diberi gelar ” Tuanta Salamaka Ri Gowa ”
Atas jasa-jasa perjuangannya Syekh Yusuf Al-Makassari Tuanta Salamaka, tidak saja mendapat anugrah sebagai Pahlawan Nasional Indonesia, namun juga pahlawan bagi Afrika Selatan sebagai pejuang anti kolonialisme dan anti apartheid.
Putra Afrika Terbaik
Nelson Mandela, mantan Presiden Afrika Selatan dan pahlawan perjuangan anti-apartheid, mengakui peran dan dedikasi Syekh Yusuf dalam perlawanan terhadap penjajahan Belanda di Afrika Selatan.
Mandella menghormati Syekh Yusuf sebagai seorang pejuang yang gigih dan pemimpin spiritual yang berani. Ia mengapresiasi keberanian Syekh Yusuf dalam mempertahankan ajaran Islam dan semangat perlawanan terhadap penindasan kolonial.
Sehingga Pemerintah Afrika Selatan memberi Syekh Yusuf gelar pahlawan pada 22 September 2005. Dan, Nelson Mandela menyebut Syekh Yusuf ” salah seorang Putra Afrika Terbaik “. ( ab )