PEDOMAN RAKYAT- MAKASSAR. Kekurangan dan kelemahan Jeneponto sebagai daerah panas dengan kemarau yang panjang, justru merupakan kelebihan dan kekuatannya. Berjuluk “Daerah Dua Matahari”, Jeneponto bermandikan cahaya matahari 2.700 jam setahun. Kelebihan ini menjadikan Jeneponto sangat potensial dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Selain darat, PLTS Terapung bisa Jeneponto penuhi. Mengapa Terapung? Selain murah, Jeneponto memiliki garis pantai sepanjang 114 km. Sangat ideal untuk PLTS Terapung.
Sebagai Rencana Strategis Energi Nasional, PLTS adalah program prioritas Kementerian ESDM. Sangat srategis dalam memacu bauran energi baru dan energi terbarukan (EBT) sebesar 23% di tahun 2025. Jeneponto bisa tampil untuk ikut memenuhi program utama nasional tersebut.
Berdasarkan laporan BloombergNEF: Indonesia baru memanfaatkan 1 persen dari potensi energi surya. Padahal, potensi energi surya Indonesia dapat menarik dana investasi hingga 14.4 miliar dollar AS (Rp 238 triliun).
Mengajak investor untuk berinvestasi di bidang PLTS adalah tugas utama seorang bupat sebagai pemimpin di daerahnya. Dibutuhkan kesungguhan, kemampuan diplomasi dan kedekatan bupatinya di pusat kekuasaan: mengemas Jeneponto dalam program “MASA DEPAN DARI SELATAN”, PLTS di Jeneponto insyaAllah bisa terwujud.
PLTS sangat dibutuhkan Jeneponto. Dimanfaatkan di banyak sektor penting: pariwisata, industri pertanian/perkebunan, pemukiman dan infrastruktur, penerangan jalan, rumah sakit, unit-unit UMKM dan desa-desa yang belum tersentuh aliran listrik.
,
Olehnya itu, calon bupati Jeneponto Maysir Yulanwar dalam program ,kerjanya di sektor industri energi akan membangun PLTS Terapung di Teluk Tamalatea, yang insyaAllah akan diberi nama PLTS BARANIA.
“Tagih saya, jika Allah mengamanahkan saya memimpin Butta Turatea,” pinta Maysir Yulanwar. ( ab )