INTI Jeneponto. Menjawab Tantangan Setelah Akreditasi

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMAN RAKYAT- BONTOSUNGGU. Jeneponto dipenghujung Juni, suhu udaranya yang begitu panas, terhapus seketika dengan kesejukan dan kegembiraan yang menyelimuti seluruh mahasiswa, karyawan dan dosen INTI ( Institut Turatea Indonesia ) Jeneponto begitu Tim Asesor BAN-PT menginjakan kakinya dihalaman Kampus INTI Jeneponto, Jumat, 28/06/2024 dalam rangka " Akreditasi Institusi " oleh Badan Akreditasi Nasional ( BAN-PT ) dipimpin Prof.Dr.Titin Siswatining,D.E.A ( Universitas Indonesia ), Dr.Dra.Indi Djastuti,M.S ( Universitas Diponegoro ) dan Merio Hengki dari BAN-PT di Kampus INTI Jeneponto.
Sudah menjadi tradisi, tamu yang datang disambut dengan tarian. Demikian pula halnya ketika tim akreditasi yang didampingi Wakil Rektor Merry Sumady dan Sekertaris YAPTI, Ady Sumady tiba di halaman Kampus INTI Jeneponto, dan disambut oleh karyawan mahasiswa dosen dan Rektor INTI, Prof. Maksud Hakim.
Dalam hati saya bertanya, kok mereka bergembira ?. Bukankah tim akreditasi belum melakukan tugasnya. Dan tentu hasilnya belum ditau. Ternyata saya memperoleh jawaban, berbulan-bulan lamanya mereka berkutak dengan penyiapan data dan informasi terkait dengan " Akreditasi Institusi " akhirnya yang lama dinanti datang juga soal hasil urusan Tim Akreditasi.
Kehadiran mereka sudah membuktikan legalitas INTI dimata "Masyarakat Turatea " tidak diragukan lagi.

Penting Bagi Masyarakat
Akreditasi institusi dan program studi adalah keharusan, karena tanpa itu lembaga pendidikan tidak memiliki legalitas untuk menyelenggarakan program pembelajaran, seperti yang diamanatkan oleh Undang Undang No. 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, maka mau tidak mau dan suka atau tidak suka, pengelola program studi harus melaksanakan.
Pentingnya akreditasi bagi masyarakat, adalah mereka sangat berkepentingan untuk memperhatikan/mengetahui status " akreditasi " institusi dan program studi yang bakal mereka pilih. Tentu saja nilai akreditasi terbaik yang menjadi prioritas mereka.
Jika hasil akreditasi " TERBAIK " buat INTI Jeneponto, maka calon mahasiswa akan makin mendekat.
Dibalik hiruk pikuknya proses akreditasi yang sering " menghebohkan " pihak pihak terlibat, tujuan " mulia " akreditasi mungkin jadi dilupakan. Pihak pengelola pendidikan fokus memikirkan agar segala persyaratan dipenuhi sehingga memperoleh nilai " Terbaik ".
Sesungguhnya tujuan akreditasi adalah untuk meningkatkan kualitas atau mendorong perbaikan berkelanjutan ( Continuous Improvement ) dari institusi atau program studi yang diakreditasi.

Baca juga :  Sebanyak 80 Dosen dan Karyawan FEB Unismuh Makassar Ikut Baitul Arqam

Menyambut Tamu
Maksud hati PJ. Bupati Jeneponto Junaedi Bakri hadir di acara " akreditasi institusi " sebagai tuan rumah menyambut tamunya, justru ikut dihujani beberapa pertanyaan dari Prof.Titin Siswatining, tentang keberadaan INTI di Butta Turatea.
Sambil mengatur nafas yang lagi ngos ngosan, PJ Bupati Jeneponto Junaedi Bakri menjawab, Pemerintah Daerah sangat berterima kasih kepada INTI yang dulunya YAPTI, dari info yang diperoleh, alumni INTI sudah banyak menduduki jabatan di Pemkab Jeneponto, dan sekitar 50 persen anggota legislatif alumni INTI. Dan yang perlu Ibu ketua tim ketahui sudah dua orang wakil bupati alumni INTI, yakni Syamsuddin Zaenal dan wakil bupati sekarang Paris Yaser.
Sejak awal menjadi PJ Bupati Jeneponto, pihaknya berkomitmen akan membangun kolaborasi dengan pihak lain khususnya INTI Jeneponto.
Kolaborasi yang dibangun dengan INTI dalam hal penanganan stunting. Stunting adalah masalah yang sangat serius atau ekstrim untuk itu penanganannya pun harus serius dan ekstrim atau " dikeroyok ".
Berulang kali Junaedi Bakri memuji keberadaan INTI, untuk itu pihaknya akan membantu INTI sesuai kemampuan.
Tugas berat Pemkab. Jeneponto dan INTI kedepan adalah mengubah " mindset " ( pola pikir ) masyarakat Turatea yang kebanyakan jika ditanya setelah lulus mau jadi apa ? Jawab mereka menjadi Pegawai Negeri.
Memilih jalur birokrasi atau PNS, berarti memilih menjadi " pelayan " , pelayan masyarakat. Jangan menjadi PNS kalau mau dilayani masyarakat.
Perlu diketahui, lahan pertanian Jeneponto masih " perawan " ada 5000 hektar lahan yang mudah dijangkau tapi tidak produktif, ini terjadi karena Jeneponto kekurangan air. Junaedi berharap, bupati mendatang memikir pengadaan air demi kemaslahatan keluarga petani Jeneponto.
Tugas INTI kedepan menambah dua program studi, yaitu program studi pertanian dan peternakan. Dengan adanya program studi pertanian mahasiswanya bisa meneliti dan menghasilkan padi yang jika ditanam tidak membutuhkan banyak air.

Baca juga :  Dr Andis Jadi Presenter Umum Seminar Nasional Bahasa Ibu di Universitas Udayana Bali

Terus Berbenah
Rektor INTI Jeneponto, Prof. Maksud Hakim kepada PR.co.id mengatakan pihaknya terus melakukan pembenahan institusi dan program studi dengan harapan memperoleh hasil akreditasi " Terbaik " sebagai bukti kerja INTI Jeneponto untuk terus memberikan layanan pendidikan terbaik kepada masyarakat khususnya masyarakat Turatea Jeneponto.
" Perlu diketahui, INTI Jeneponto merupakan salah satu perguruan tinggi swasta berstatus institut teratas dan terbesar di selatan Sulawesi Selatan ". ujar Prof. Maksud. ( ab )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Hari Jadi Pustakawan Indonesia ke-52: Pustakawan Unhas Tunjukkan Dedikasi

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Perpustakaan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar merayakan Hari Jadi Pustakawan Indonesia ke-52 dengan acara sederhana namun...

SMP Negeri 1 Watansoppeng Juara Umum FLS3N Tahun 2025 Kab. Soppeng 

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG – SMP Negeri 1 Watansoppeng sebagai salahsatu sekolah favorit di Kabupaten Soppeng kembali menambah koleksi penghargaan...

Tujuh Unsur Kebudayaan Masyarakat Bugis di Bollangi Gowa Diobservasi Mahasiswa Komunikasi Unismuh Makassar

PEDOMAN RAKYAT, GOWA. Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unismuh Makassar peserta mata kuliah Sosiologi Komunikasi melakukan observasi lapangan...

Dari TPA Antang ke Puncak Rinjani: Kisah Ucok, Bocah Pemulung yang Jadi Penyelamat Internasional

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Di tengah hiruk-pikuk jagat maya, satu nama kembali menggema, "Agam Rinjani, atau akrab disapa Ucok....