(Bagian Ketiga)
Oleh: Rachim Kallo (Sekretaris LAPAKKSS)
TIM koreografi dan penari dari pertunjukan drama tari “Tumanurung Bainea Ri Tamalate” dari Lembaga Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Sulawesi Selatan (LAPAKKSS) tengah menjalani persiapan intensif menjelang penampilan mereka di Kutai Festival Budaya Nusantara yang akan berlangsung di Tenggarong pada 8 – 13 Juli 2024. Drama tari yang menggambarkan legenda Tumanurung, sosok legendaris yang membawa peradaban ke kerajaan Gowa di perkirakan pada tahun 1320-1345.
Dr. Nurlina Syahrir, M.Hum, koreografer, pun memimpin latihan bersama sutradara dengan tekad kuat untuk memberikan penampilan terbaik.
“Kami ingin memastikan setiap gerakan, ekspresi, dan nuansa dalam drama tari ini bisa menghidupkan kembali cerita Tumanurung agar penonton dapat memahami cerita tersebut,” ujar Nurlina yang juga seorang akademisi UNM. Latihan diadakan setiap hari, dengan durasi hingga tiga jam, untuk menyempurnakan koreografi yang menggabungkan elemen tari, dan teater tradisional Makassar.