PEDOMAN RAKYAT – BONTOSUNGGU. Dibanyak kesempatan, calon bupati Jeneponto Maysir Yulanwar sering menyampaikan bahwa “kekurangan Jeneponto yang panas, kering dan cenderung gersang justru merupakan kelebihannya.”
Potensi lahan kering di Jeneponto sangat besar, yakni 40.701 Ha (50,91%) dari total seluas 79.950 Ha. Lahan kering merata hampir di semua kecamatan, selain Rumbia, Kelara dan sebagian Bangkala dan Bangkala Barat, yang tergolong agak basah.
Menjawab kondisi tersebut, setelah ketersediaan irigasi terjamin, Maysir Yulanwar (MY) akan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) AGROINDUSTRI TURATEA, khusus menangani perkebunan kurma dan anggur dengan segala hasil olahannya. BUMD ini akan menghidupkan lahan tidak produktif seluas 5.000 Ha, yang akan diperluas hingga 25.000 Ha: merata di titik-titik potensi di semua kecamatan (kecuali kecamatan yang tergolong basah).
Bukan cuma itu, MY juga akan melancarkan program KOROMA PARALAKKENG dan TURUNGKA AKLAMUNG.
“Koroma Paralakkeng” adalah program menanam pohon kurma di pekarangan rumah warga. Maksimal 3 bibit pohon diberikan gratis kepada warga yang terdata (mengajukan diri). Bagi warga yang serius ingin membudidayakan pohon kurma seluas maksimal 1000 m2 akan diberikan jaminan kemudahan bibit, pupuk sampai masa panen.
Adapun “Turungka Aklamung” adalah program menanam pohon anggur untuk anak muda (usia 20 – 40 thn) yang dilakukan di pekarangan rumah atau di kebun. Bibit, pupuk dan penyuluhan diberi GRATIS hingga masa panen serta cara pemasarannya. Turungka yang ingin berbisnis pohon anggur seluas maksimal 1500 m2 akan diberi jaminan kemudahan bibit, pupuk sampai masa panen.
Tapi mengapa kurma dan anggur?
POTENSI KURMA
Iklim Jeneponto menyerupai iklim daerah asal kurma. Penanamannya lebih mudah karena tahan panas. Sudah bisa berbuah paling cepat 18 bulan, dan berbuah lebat saat pohon berusia 3-4 tahun.
Kurma sangat menguntungkan. Mampu menghasilkan 100-150 kg/pohon. Untuk pasaran Indonesia harga kurma mencapai Rp350 ribu/kg. Asumsi rendah saja: 100 kg x Rp250 ribu = Rp25 juta/pohon. Jika warga di halaman rumahnya punya 3 pohon kurma, maka Rp75 juta sudah di tangan. Panen 2 kali setahun. Ini untuk program KOROMA PARALAKKENG.