PEDOMAN RAKYAT - BONTOSUNGGU. Makan bergizi gratis menjadi salah satu program andalan presiden terpilih Prabowo Subianto. Program ini akan mengatasi angka kematian ibu saat melahirkan, mengatasi stunting dan kemiskinan, sekaligus menyerap semua hasil panen petani, peternak dan nelayan.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan program ini dilakukan bertahap. Tahap awal menyasar pada balita dan ibu hamil, lalu diperluas kepada siswa-siswi SMP, serta daerah yang masih memiliki angka stunting tinggi. “Anggaran untuk program ini adalah Rp 15.000/anak,” jelas Airlangga.
Secara bertahap program ini memerlukan biaya sebesar Rp 100 ‐ Rp 120 triliun pada tahun pertama. Target program baru bisa dilaksanakan 100% pada tahun 2029 dengan pembiayaan skala penuh hingga Rp 450 triliun/tahun.
STUNTING DI JENEPONTO
Masalah gizi utama di Indonesia (terutama di Jeneponto) terdiri dari masalah gizi pokok yaitu kekurangan energi protein, kekurangan Vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium, dan anemia gizi besi. Umumnya anak usia sekolah terlihat pendek, kurus dan tidak bersemangat.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin mengatakan, untuk wilayah Sulsel stunting tertinggi masih di Kabupaten Jeneponto, yakni 39 persen. Ironisnya, sebanyak 24 persen orang tua anak stunting tidak tahu anaknya menderita stunting, tambah Kepala Bappeda Jeneponto Alfian Afandy Syam. Kenyataan pahit ini menjadi perhatian nasional.
DESA SEBAGAI ANDALAN
Salah satu kunci utama keberhasilan program “Makan Bergizi Gratis” ada pada ketersediaan bahan pangan dan sumber produksi pangan. Desa menjadi andalan basis produksi komoditi dan bahan pangan yang dibutuhkan untuk program ini. Budiman Sudjatmiko mengungkapkan bahwa kolaborasi para pemangku kepentingan di sektor industri pangan nasional akan dibangun: Pembelanjaan hulu, hilirisasi komoditi pangan skala kabupaten diutamakan peran aktifnya.
“Diperkirakan sekitar 20 ribu desa dari total 74.961 desa bisa membangun peternakan ayam pedaging dan petelur, penggemukan sapi serta usaha sapi perah, 2 ribu desa nelayan dapat diandalkan untuk penyediaan ikan segar, serta ribuan desa lainnya dilibatkan dalam pemenuhan kebutuhan sayur mayur, buah-buahan hingga bumbu masak untuk penyediaan makan siang gratis," ungkap Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Budiman Sudjatmiko.
Desa-desa di Jeneponto harus memanfaatkan peluang ini, berperan penting menjamin ketersediaan bahan pangan untuk program nasional tersebut, minimal menjamin ketersediaan bahan pangan untuk wilayah Jeneponto sendiri. Selain stunting di Jeneponto dapat diatasi, perekonomian pun menggeliat naik.
Menyambut program nasional tersebut, Calon Bupati Jeneponto Maysir Yulanwar akan membangun tiga buah peternakan modern ayam potong dan petelur, masing-masing berkapasitas 50 ribu ekor di tiga kecamatan: Bangkala, Bontoramba dan Kelara. Lokasi ini dipilih untuk mempermudah jalur logistik ke desa-desa sekitarnya. Peternakan modern ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) LAMBARA (Bangkala – Bontoramba – Kelara).
Maysir Yulanwar (MY) yang juga Ketua Prabowo Subianto Center DPD Sulsel, juga akan membangun peternakan ayam (potong dan petelur) berkapasitas 1.000 hingga 5.000 ekor di 113 desa di Jeneponto. Semua peternakan itu masing-masing dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Selain itu, MY juga akan menjalankan program JANGANG PARALAKKENG: program pemberian bibit ayam (potong dan petelur) maksimal 100 ekor kepada warga yang terdata (mengajukan diri) yang ingin beternak ayam di halaman rumah atau di lahan yang warga miliki. Bibit ayam, pakan dan penyuluhan diberikan GRATIS hingga panen pertama.
PERHITUNGAN KEUNTUNGAN
Sebagai catatan, jumlah anak sekolah (SD dan SMP) di Jeneponto kurang lebih 56.039 siswa (data BPS: 2019). Dibulatkan menjadi 60.000 dengan asumsi akumulasi dengan jumlah anak usia balita, stunting, dan ibu hamil.
Jumlah sebanyak itu, ayam potong yang dibutuhkan sebanyak 3.750 ekor/hari atau 112.500 ekor/bulan. Sementara kebutuhan telur yang dibutuhkan sebanyak 60 ribu butir/hari atau 1.800.000 butir/bulan. Kebutuhan telur sebanyak ini akan ditekan dengan formulasi (selang-seling) dengan ikan air tawar atau ikan laut, sesuai menu.
Program makan bergizi gratis membutuhkan banyak bahan pangan. Hasil ternak masyarakat, Bumdes dan BUMD akan terserap habis dengan harga stabil. Dengan program JANGANG PARALAKKENG, warga mendapat keuntungan Rp 3 juta/bulan, yang selama satu periode (24 bulan) bisa untung sebesar Rp 67 juta khusus dari ayam petelur saja. Sementara dari ayam potong keuntungan mencapai Rp 2 juta/bulan.
Keberadaan Bumdes dan BUMD selain menjamin ketersediaan bahan pangan, mengatur alur logistik, mengontrol kualitas juga (yang terpenting) adalah pengamanan dari kebocoran anggaran dan praktek menyimpangan keuangan lainnya. UMKM dan koperasi akan diikutsertakan dalam penyusunan rantai pasok khusus penyediaan kebutuhan bahan pangan.
Program makan bergizi gratis akan menggunakan kurang lebih 400 titik dapur yang menyebar di 350 sekolah (SD, SMP) dan di titik-titik Stunting lainnya, dimana setiap dapur mempekerjakan 5 orang. Tenaga kerja yang terserap 3.745 orang.
Program ini sangat luar biasa. “Program makan siang gratis tidak hanya akan memperbaiki gizi anak sekolah tetapi juga menggerakkan ekonomi,” ungkap Prabowo.
"Mari kita dukung program nasional ini, demi keberhasilan kita bersama. Tenamo Takammana!," ajak Maysir semangat. [ab]