Pj Bupati Dr. H. Baba, Dukung USAID dan Muhammadiyah Perkuat Layanan Kesehatan Primer, di Enrekang

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMAN RAKYAT, ENREKANG – Majelis Pembinaan Kesehatan Umum Pimpinan Pusat (MPKU-PP) Muhammadiyah, bekerjasama dengan USAID MENTARI-PHC, menyelenggarakan "Lauching dan Workshop Implementasi Program Integrasi Layanan Kesehatan Primer" di Kabupaten Enrekang, Kamis 18 Juli 2024.

Kegiatan ini merupakan langkah strategis MPKU dalam mendukung Program Integrasi Layanan Primer (ILP) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Acara yang digelar ruang Pola kantor Bupati ini secara resmi dibuka oleh Pj Bupati Enrekang, Dr. H. Baba, SE.MM, sekaligus Launching ILP Mentari-PHC, bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, dan perwakilan dari 14 Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM). Lauching ini ditandai dengan pemukulan beduk oleh Pj Bupati dan Kepala Dinas Kebupaten Enrekang, didampingi oleh MPKU dan USAID.

Dalam sambutannya, Pj Bupati Enrekang, Dr. H. Baba, SE.MM, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini sesuai dengan arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang kesehatan dalam RPJMN 2020–2024, yang bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutama dalam penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary Health Care/PHC). "Kegiatan ini sangat penting dan selaras dengan upaya kita," ujarnya.

Lebih lanjut, Pj Bupati mengatakan bahwa transformasi sistem kesehatan Indonesia mencakup enam pilar, salah satunya adalah Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP). "Fokus utama transformasi layanan primer ini adalah memperkuat upaya promotif dan preventif, termasuk pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, pembangunan infrastruktur, penyediaan sarana dan prasarana, SDM, serta manajemen di seluruh layanan primer di Indonesia, khususnya di Kabupaten Enrekang," ungkapnya.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi untuk pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.

Baca juga :  Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Akan Gelar Sekolah Tabligh #2 Zona II Pangkep, Barru, Jeneponto, dan Bantaeng, 1-14 September 2025

Sementara di Kabupaten Enrekang terdapat 14 UPT Puskesmas yang diharapkan dapat mengembangkan dan menerapkan konsep pelayanan dengan Integrasi Layanan Primer (ILP), termasuk peran posyandu aktif hingga di atas 80 persen. Transformasi layanan kesehatan primer ini menerapkan konsep kewilayahan yang fokus pada pendekatan siklus hidup dan mendekatkan layanan kesehatan hingga ke tingkat dusun. Pelayanan di Puskesmas akan terbagi menjadi empat klaster, yaitu:

1. Klaster Manajemen Puskesmas
2. Klaster Ibu, Anak, dan Remaja
3. Klaster Usia Produktif dan Lansia
4. Klaster Penanggulangan Penularan Penyakit.

Sekretaris MPKU PP Muhammadiyah, Ekorini Listiowati, yang juga merupakan Direktur Program USAID Mentari-PHC, mengatakan bahwa MPKU Muhammadiyah telah melaksanakan berbagai program dalam misi kemanusiaan, termasuk dalam implementasi Program Integrasi Layanan Primer (ILP) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu, MPKU Muhammadiyah juga telah menghasilkan berbagai pendidikan di bidang kesehatan, seperti fakultas kedokteran, "imbunya.

"Alhamdulillah, untuk tahun 2024 ini hanya ada dua kabupaten di Sulawesi Selatan yang memperoleh program ini, yakni Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Sidrap. Ekorini berharap semoga kegiatan ini dapat mengimplementasikan kesehatan primer di Kabupaten Enrekang," tuturnya.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI, Elvieda Sariwati, menyatakan bahwa enam pilar yang menjadi dasar USAID Mentari-PHC bertujuan untuk meningkatkan sistem kesehatan primer di Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan, serta memastikan bahwa setiap individu mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif sesuai dengan kebutuhan siklus hidupnya, baik melalui puskesmas maupun fasilitas kesehatan primer lainnya. Upaya ini ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan di Indonesia, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. (syafar)

Baca juga :  Kejati Sulsel Kawal Ketat Serapan Gabah Bulog

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Komisi IV DPRD Wajo : Temuan BPK 4 Puskesmas Harus Dikembalikan, Jika Tidak Berpotensi Masuk Ranah Hukum

PEDOMANRAKYAT, WAJO - Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Wajo, Fery Surachmat, angkat bicara terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan...

Eksistensi SMDC: Perayaan Satu Dekade dan Semangat Silaturahmi Lewat Turnamen Domino Akhir Tahun 2025

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Sebanyak 64 pasang pemain domino di Kota Anging Mamiri tumpah ruah dalam gelaran bertajuk "Turnamen...

Hujan Mengguyur Makassar, Jiwa Juang Prajurit Infanteri Tak Goyah

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - — Di bawah guyuran hujan deras, semangat juang prajurit Infanteri TNI AD tetap membara dalam...

BPK Temukan Proyek Puskesmas Wajo Tak Sesuai Kontrak, Negara Rugi Rp447 Juta

PEDOMANRAKYAT, WAJO — Pembangunan empat Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Wajo tahun anggaran 2024 menjadi sorotan setelah...