Salah satu tulisan yang dikutip dari https://www.orami.co.id> magazine menjelaskan, ada sejumlah hadis yang menjelaskan terkait meninggal dunia pada hari Jumat, antara lain “bebas dari azab kubur’ sebagai dikutip dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah sesuai hadis yang diriwayatkan Imam at-Tirmidzi, yang artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr, ia berkata: Rasulullah saw bersabda,” Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat kecuali Allah akan melindunginya dari azab kubur (Sunan at-Tirmidzi). Namun hadis ini ditentang sejumlah ulama yang mengatakan bahwa ini sebagai hadis gharib (diriwayatkan dari satu orang saja),
Meskipun demikian, sejumlah keutamaan meninggal pada hari Jumat antara lain; masuk surga; hari terbaik bagi muslim; dijaga dari fitnah kubur; tanda khusnul khatimah, yakni seseorang yang meninggal dalam keadaan diterima oleh Allah swt yang tentu saja dikaitkan dengan kondisi amal seseorang; dan mendapat pahala mati syahid.
Malam takziah yang hanya berlangsung satu malam tersebut dihadiri sedikitnya 600 orang, di antaranya rombongan Fakultas Syariah UIN Alauddin Makassar tempat salah seorang anak almarhum bekerja, warga 4 kompleks perumahan tempat tinggal anak-anak almarhum, dan kerabat dari kalangan pers sahabat almarhum H.Mahmoed Sallie, di antaranya Tokoh Pers dan Wartawan Senior Dr.M.Dahlan Abubakar, M.Hum.
Almarhum yang lahir 5 Mei 1945 di Makassar itu, terakhir hadir bersama wartawan Golongan Lanjut Umur (Glamur) 31 Juli 2024 sore di Kafe Kanrejawa Jl. Hertasning Timur ketika berlangsung ngobrol tentang pemilihan kepala daerah (ngopida) yang diprakarsai anggota DPD RI Dr.H.Ajiep Padindang, S.E.,M.M. Almarhum bahkan sempat menyampaikan pandangan perihal topik diskusi sore itu yang didominasi masalah kemungkinan ‘kolom kosong’ dalam pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan mendatang.
“Meskipun menurut undang-undang, ‘kolom kosong’ itu tidak haram, tetapi menurut pendapat pribadi saya, itu merupakan ‘bencana demokrasi’ di Sulawesi Selatan,” ujar Ajiep Pandindang waktu itu yang memicu diskusi ini cukup ‘seksi’. (MDA).