Kericuhan di Pasar Butung Buat Pedagang Syok, Humas Lantamal VI : Marinir Hanya Membantu Mengamankan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Kericuhan yang terjadi di Pusat Grosir Pasar Butung, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Kamis malam (22/08/2023) sekira pukul 21.00 Wita, diduga akibat sengketa pengelolaan disalah satu pusat perkulakan ternama di Kota Makassar tersebut. Diketahui kericuhan itu viral setelah beredarnya video dibeberapa platform media sosial.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kerukunan Keluarga Pedagang Pusat Grosir Butung Makassar, Muhammad Harakat Aminuddin angkat bicara, menurutnya, kejadian semalam itu membuat dirinya bersama seluruh pedagang di pasar Butung Makassar syok.

"Setelah mendapatkan kabar itu, kami syok. Kami khawatirkan itu jangan-jangan terjadi penjarahan terhadap barang-barang dagangan para penjual di pasar tersebut," jelasnya, di Antama Food Street, Jalan Urip Sumohardjo, Jumat malam (23/08/2024) sekira pukul 22.15 Wita.

Kata M Harakat, hingga pagi tadi (Jumat, 23/08/2024, red) tiba-tiba pedagang disuguhkan dengan adanya oknum diduga Marinir berpakaian loreng dan sebagainya yang membuat pedagang bertanya-tanya.

"Pedagang bilang, kok sekuriti pasar kita ini berubah alias asing bagi kita. Hal ini juga akan berdampak terhadap kurangnya pembeli di pusat perkulakan ini. Pasti pembeli bilang ada apa dengan pasar Butung ?," cetus M Harakat.

"Jadi, harapan kami sebagai pedagang, mohon kepada TNI dengan ketulusan hati. TNI merupakan pengayom rakyat. Maka tolong jangan ganggu kami. Biarkan TNI berada pada tempatnya, biarkan kami berjualan dengan tenang. Jangan hantui kami dengan cara-cara seperti ini," pintanya.

Urai Harakat lagi, Kami ini cinta TNI, namun hal-hal yang seperti ini membuat kami ketakutan, bahkan beberapa pedagang sudah mengangkat barang dagangannya, Khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Kalau terkait kepengurusan alias pengelolaan pasar Butung Makassar ini, biarkanlah hukum yang berbicara, dalam artian sesuai alur.

Baca juga :  Wujud Kepedulian Pimpinan, Pangdam XIV/Hsn Berikan Pengarahan Kepada Pama se-Makassar

"Kami itu pedagang cuma tahunya berdagang dengan aman. Sekali lagi, kami mohon kepada bapak-bapak komandan TNI biarkan kami berjualan dengan aman, kepengelolaan pasar Butung Makassar, serahkan saja sama proses hukum," tandas Harakat.

Di tempat terpisah Humas Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VI Makassar Kapten Laut (KH) Suparman Sulo, angkat bicara soal kericuhan diduga oknum anggota Marinir yang membuat kericuhan di Pasar Butung Makassar.

"Keberadaan anggota kami (Marinir, red) di lokasi pasar Butung Makassar, hanya untuk membantu mengamankan kericuhan di tempat tersebut," katanya.

Menurutnya, keberadaan anggota TNI di lapangan memang hanya untuk membantu pengamanan supaya lebih kondusif.

"Memang sudah sewajarnya TNI itu menjalankan tugasnya sebagai aparat negara, membantu pemerintah untuk menciptakan keamanan yang kondusif," pungkas Humas Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) VI Makassar Kapten Laut (KH) Suparman Sulo.(Hdr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Andi Gunawan Bantah Isu Ingin Jadi Ketua Harian Taekwondo Sulsel

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Anggota Bidang Organisasi Taekwondo Indonesia (TI) Pengurus Provinsi Sulawesi Selatan, sekaligus selaku Ketua Tim Penyaringan...

Musprov Taekwondo Sulsel 2025 Digelar September Di Makassar, Penentuan Kepemimpinan Baru

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Taekwondo Indonesia (TI) Sulawesi Selatan akan menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) pada 13–14 September 2025 di...

TALKs 2025: SaESA Membuka Jalan Kesadaran Pendidikan di Bulukumba

PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA – Di sebuah desa di Bulukumba: Bontonyeleng. Suara bambu yang bergemerisik menjadi saksi lahirnya sebuah gerakan...

Nepotisme Kental di Dinas PU Makassar, Kadis Mengaku Lebih Tahu Secara Internal

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Nepotisme sangat kental berhembus keluar dari gedung Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar. Rahmi Indri Syam, belum...