Kepada media ini, Yahya juga mengemukakan program unggulan Tapak Suci diantaranya pencapaian puncak prestasi di seluruh kelas yang ada, baik ditingkat daerah maupun nasional sampai internasional.
Menurutnya, hal ini dilakukan karena didukung oleh seluruh daerah di Sulsel. “Menggalakkan pembinaan seperti ini akan menarik perhatian untuk menggali prestasi-prestasi potensi yang ada di daerah-daerah. Terbukti, di seluruh Indonesia yang peraih medali emas itu adalah baju merah dengan total 7 emas, 3 perak dan 10 perunggu. Itu ditingkat nasional,” kata Sekretaris Umum Wilayah.
Ia menambahkan, untuk di tingkat wilayah ini masih minim karena hanya mampu mempersembahkan 1 perunggu (untung ada, red) dibanding yang lainnya itu tidak. Itulah prestasi yang diraih oleh daerah maupun wilayah.
Olehnya itu kami berharap agar kiranya kami difasilitasi satu tempat pemusatan pembinaan kepada atlit-atlit yang berbakat untuk kita pusatkan latihannya dengan baik dalam mencapai tujuan puncak prestasi mulai dari daerah, wilayah, nasional maupun internasional.
“Melalui keterbatasan ini, kepada pimpinan Muhammadiyah maupun amal usahanya dapat mewujudkan harapan kami yakni menghadirkan padepokan sebagai satu tempat pemusatan,” pinta Yahya.
“Di kesempatan ini pula, saya mengajak kepada para pendekar maupun kader untuk lebih memacu pembinaan di seluruh kelas yang ada, mulai dari A sampai habis, begitupun di seninya. Saya yakin, kita sebagai orang yang terbanyak tentu memiliki beragam potensi dibanding dengan yang lainnya. Itulah yang membuat kami termotivasi untuk melakukan pembinaan semaksimal mungkin,” pungkasnya. (*Rz)