PEDOMANRAKYAT, GOWA - Antusias ratusan siswa dengan penuh semangat mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat Siswa (UKTS) Pimpinan Daerah (Pimda) 028 Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kota Makassar, yang digelar di kawasan rumah adat Baruga Benteng Somba Opu Kabupaten Gowa.
Kegiatan yang berjargon "Melestarikan Tradisi, Menuju Prestasi Yang Mendunia" serta bertajuk "Dengan Iman dan Akhlak Saya Menjadi Kuat, Tanpa Iman dan Akhlak Saya Menjadi Lemah" dibuka secara resmi oleh Sekretaris Umum Wilayah Drs. Yahya, S.Pd dan akan berlangsung selama dua hari dari tanggal 20 hingga 22 September 2024, ini diikuti sebanyak 30 cabang perguruan Tapak Suci tingkat Kota Makassar.
Ketua Pimda Tapak Suci 028 Kota Makassar Muh Asyhary mengatakan, ujian kenaikan tingkat ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap enam bulan sekali. Dalam setahun itu bisa dua kali dilakukan itupun kalau tidak ada halangan atau event-event yang waktunya bertepatan.
Asyhary juga menerangkan bahwa UKTS ini telah diikuti sebanyak 30 cabang perguruan Tapak Suci yang ada di setiap Kecamatan di Kota Makassar.
Menyangkut prestasi, perguruan Tapak Suci selalu tampil gemilang di setiap kegiatan-kegiatan kejurnas, PON atau event-event nasional lainnya baik kategori dewasa hingga remaja dan sebagainya, prestasi Sulsel khususnya Makassar ini tidak pernah lepas dari partisipasinya. Apalagi baru-baru ini kita merebut prestasi tingkat nasional pada ajang Kejurnas Rewako Cup I.
"Alhamdulillah, pada event yang sifatnya nasional itu kita keluar sebagai juara umum dengan torehan 29 medali emas. Sejauh ini Tapak Suci Pimda Kota Makassar mempunyai beberapa atlit-atlit PON dan kami selalu optimis mampu menciptakan regenerasi dalam membentuk atlit-atlit yang bisa mempertahankan tradisi sampai sekarang ini," pungkasnya.
Masih di tempat yang sama, Sekretaris Umum Wilayah Drs. Yahya, S.Pd mengatakan bahwa sesuai kurikulumnya, UKTS dilaksanakan enam bulan sekali dan ditangani oleh Pimda di wilayah kerja masing-masing. bagi siswa yang menjalani akan naik tingkat dari dasar ke satu, kemudian satu ke dua dan seterusnya.
Kepada media ini, Yahya juga mengemukakan program unggulan Tapak Suci diantaranya pencapaian puncak prestasi di seluruh kelas yang ada, baik ditingkat daerah maupun nasional sampai internasional.
Menurutnya, hal ini dilakukan karena didukung oleh seluruh daerah di Sulsel. "Menggalakkan pembinaan seperti ini akan menarik perhatian untuk menggali prestasi-prestasi potensi yang ada di daerah-daerah. Terbukti, di seluruh Indonesia yang peraih medali emas itu adalah baju merah dengan total 7 emas, 3 perak dan 10 perunggu. Itu ditingkat nasional," kata Sekretaris Umum Wilayah.
Ia menambahkan, untuk di tingkat wilayah ini masih minim karena hanya mampu mempersembahkan 1 perunggu (untung ada, red) dibanding yang lainnya itu tidak. Itulah prestasi yang diraih oleh daerah maupun wilayah.
Olehnya itu kami berharap agar kiranya kami difasilitasi satu tempat pemusatan pembinaan kepada atlit-atlit yang berbakat untuk kita pusatkan latihannya dengan baik dalam mencapai tujuan puncak prestasi mulai dari daerah, wilayah, nasional maupun internasional.
"Melalui keterbatasan ini, kepada pimpinan Muhammadiyah maupun amal usahanya dapat mewujudkan harapan kami yakni menghadirkan padepokan sebagai satu tempat pemusatan," pinta Yahya.
"Di kesempatan ini pula, saya mengajak kepada para pendekar maupun kader untuk lebih memacu pembinaan di seluruh kelas yang ada, mulai dari A sampai habis, begitupun di seninya. Saya yakin, kita sebagai orang yang terbanyak tentu memiliki beragam potensi dibanding dengan yang lainnya. Itulah yang membuat kami termotivasi untuk melakukan pembinaan semaksimal mungkin," pungkasnya. (*Rz)