Sebelumnya, menurut Adithya, terdapat beberapa permasalah terkait sawah tadah hujan di Desa Borisallo. Salah satunya belum adanya lagi sistem pompanisasi, terlebih yang menanfaatkan panel surya. Padahal lokasi desa ini sangat potensial untuk membangun sistem panel surya.
“Jadi tim berupaya mengedukasi warga dalam perencanaan pembuatan rumah panel surya, yang akan ditempatkan di lokasi sawah warga. Bila rumah panel dan sistem tenaga surya ini berfungsi dengan baik, maka setidaknya akan mengatasi permasalahan keterasediaan air di sawah tadah hujan pada musim kemarau,” pungkasnya.
Kepala Desa Borisallo, Sofyan yang didampingi staf desa menyatakan apresiasinya kepada tim PKM UMI yang telah memberikan pemahaman kepada warganya terkait pentingnya rumah panel untuk sistem kelistrikan menggunakan tenaga surya. “Nantinya, setelah adanya rumah panel tersebut, warga tidak akan kesulitan lagi soal listrik di daerah persawahan, terlebih untuk pompa air yang mengandalkan listrik,” ungkapnya.
“Kami juga selalu mengharapkan adanya kesinambungan penerapan Iptek dari perguruan tinggi, seperti yang dilakukan Tim PKM UMI. Sehingga pengetahuan dan pemahaman warga menjadi lebih baik,” tutupnya. (zl)