Di tempat terpisah, Jupri, pemerhati permasalahan sosial masyarakat, memberikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan acara ini. Ia menyatakan bahwa kontribusi Universitas Famika dalam mencetak tenaga kesehatan yang kompeten merupakan langkah nyata dalam mengatasi ketimpangan pelayanan kesehatan di wilayah Indonesia Timur.
“Ini bukan hanya soal pendidikan, tetapi soal masa depan masyarakat di daerah-daerah yang selama ini termarjinalkan. Keberadaan perawat yang kompeten di pelosok daerah seperti Papua dan NTT sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sana. Saya melihat Universitas Famika benar-benar telah memberikan solusi atas permasalahan kesenjangan sosial dan akses layanan kesehatan,” ungkap Jupri.
Lebih lanjut, Jupri berharap Universitas Famika terus mempertahankan komitmennya dalam mendidik tenaga kesehatan yang siap terjun langsung di lapangan, khususnya di wilayah-wilayah yang membutuhkan perhatian khusus. “Kita harus dukung upaya ini, karena pendidikan adalah kunci utama untuk memajukan bangsa, dan saya percaya, Universitas Famika sudah berada di jalur yang benar,” tambahnya.
Dengan pencapaian ini, Universitas Famika terus mengukuhkan diri sebagai institusi yang berkomitmen dalam mencetak tenaga kesehatan berkualitas, sekaligus berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang lebih maju dan berkeadilan. (Restu)