Olehnya itu, dengan struktur kepengurusan yang baru dikukuhkan ini, kedepan MAKN akan eksis lebih segar dan penuh energi dalam rencana kerja dengan misi eksekusi yang nyata serta mampu membangun terobosan yang efektif guna menginspirasi generasi muda agar terlibat melakukan sosialisasi kegiatan pelestarian budaya lokal melalui pendekatan yang inovatif juga kreatif. “Jadi, kedepan MAKN akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait maupun komponen masyarakat sebagai upaya mendukung peningkatan rasa identitas bagi generasi muda untuk dapat memperluas wawasan dan pemahaman sekaligus mampu memelihara beragam kearifan budaya lokal yang ada di nusantara ini,” tandas Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulsel, Andi Muhammad.
Masih di tempat yang sama, Ketua Umum DPP MAKN Dr. Kph Edi Wirabumi, SH, MM dalam sambutannya, mewakili keluarga besar DPP MAKN dan juga DK Pusat merasa bangga berada ditengah-tengah keluarga besar ini. Semoga kedepan MAKN dapat berkolaborasi, bekerjasama dengan baik dengan Forkopimda provinsi maupun pemerintah kabupaten-kota serta para pengusaha di seluruh wilayah Sulsel untuk bersama-sama menyatukan misi didalam mensukseskan program-program pemerintah utamanya dalam pengembangan adat dan tradisi budaya.
“Tadi kita mendengar dengan seksama kalau Istana Jongaya merupakan centre of gravity perjuangan para raja-raja Sulsel dalam mengatur strategi melawan penjajah. Jadi mulai saat ini dan seterusnya, Istana Jongaya ini menjadi tempat atur strategi lagi sebagai pusat pelestarian dan pengembangan adat dan tradisi budaya Sulsel,” sambungnya.
“Istana Jongaya ini akan menjadi tempat bersatunya keluarga besar MAKN dalam mengatur strategi pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, saya berharap tidak ada alasan lagi keluarga besar untuk tidak bersatu,” tutupnya. (*Rz)