10 Tahun, Ibu-Ibu di Sinjai Hasilkan Anyaman dari Daun Lontar

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Sekelompok ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Usaha "Melati" di Dusun Bisokeng, Desa Sanjai Kecamatan Sinjai Timur menggeluti usaha anyaman daun lontar.

Berbagai hasil kerajinan tangan dari bahan baku daun lontar ini dibuat secara manual, mulai dari tas, keranjang, hingga berbagai aksesoris menarik lainnya yang dapat dipakai untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Saat ditemui di tempat usahanya di Desa Sanjai, Jumat (18/10/2024), pengrajin lontar, Muli menyampaikan, dirinya telah menggeluti usaha ini selama lebih dari 10 tahun.

Usaha anyaman daun lontar yang digelutinya dilakukan secara berkelompok bersama 10 orang ibu-ibu.

Pengetahuan tentang cara menganyam daun lontar menjadi hasil kerajinan tangan yang bernilai jual diperoleh saat dirinya mengikuti pelatihan.

Kala itu, mentornya didatangkan dari Yogyakarta untuk melatih ibu-ibu membuat kerajinan tangan dari anyaman daun lontar.

"Jadi saya ada 10 orang disini buat kerajinan tangan dari daun lontar. Sudah 10 tahun lebih saya jalankan usaha ini. Dulu itu ada orang Yogyakarta datang di sini melatih ibu-ibu membuat anyaman daun lontar. Inimi yang kita lakukan sampai sekarang," ucapnya.

Dengan kelincahan tangannya menganyam setiap daun lontar, Muli bersama rekannya sukses menekuni usaha ini.

Terbukti, hasil produknya telah banyak dijual hingga keluar daerah. Bahkan sudah dipasarkan hingga di luar Sulawesi Selatan.

Harga dari produk anyamannya pun bervariasi, mulai dari kisaran Rp35.000 - Rp50.000. Tergantung dari tingkat kesulitan dalam membuatnya.

Hasil kerajinan daun lontar yang dibuat ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok usaha Melati ini, turut diminati oleh Staf Ahli Bupati Sinjai Bidang Sosial dan SDM, Andi Mandasini Saleh.

Dirinya yang juga aktif sebagai penggiat ekonomi kreatif di Kabupaten Sinjai ini tertarik melihat hasil karya para ibu-ibu pengrajin daun lontar di Desa Sanjai tersebut.

Baca juga :  Pemkab Sinjai Akan Perbaiki Jembatan yang Ambruk

Sehingga di setiap saat, ia ikut membantu memasarkan produknya itu ke salah satu toko pengrajin yang ada di Kota Makassar.

"Produk-produknya memang bagus, jadi saya bantu ibu Muli ikut memasarkan produknya. Kebetulan kami punya teman di Makassar yang siap menampung semua karya-karya dari pengrajin lokal. Hari ini ada 100 tas keranjang sudah kami ambil, dan Insya Allah besok akan dikirim ke Makassar," pungkasnya. (AaN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pangdam XIV/Hasanuddin Hadiri Pembukaan STQH Nasional ke-XXVIII Tahun 2025 di Kendari

PEDOMANRAKYAT, KENDARI – Suasana penuh khidmat dan semangat religius mewarnai pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional...

Kunker di Tabang, Bupati Mamasa Libatkan Dinkes Gelar Pengobatan Gratis

PEDOMANRAKYAT, MAMASA – Di bawah kepemimpinan Bupati Welem Sambolangi, Pemerintah Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, terus menunjukkan komitmennya...

Pengurus Masji Al Muttahidah Adakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

PEDOMANRAKYAT, SINJAI – Ratusan umat Muslim memadati halaman Masjid Al-Muttahidah Tokinjong, Kelurahan Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara untuk mengikuti...

Camat Tomoni Timur MintaUmat Kristiani Jaga Kebersihan dan Keamanan Lingkungan

PEDOMANRAKYAT, LUTIM — Camat Tomoni Timur, Yulius, mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan lingkungan kepada dua jemaat...