PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Proses seleksi calon pengawas sekolah di tingkat SMA dan SMK di Sulawesi Selatan tengah memasuki tahap penting. Sebanyak 61 calon pengawas sekolah kini menanti verifikasi yang akan menentukan langkah mereka ke depan. Mereka yang lolos akan menjadi bagian dari generasi baru pengawas sekolah di wilayah ini.
Menurut Dr. Mustakim, Plt Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, verifikasi ini dilakukan berdasarkan berkas lamaran yang telah diterima oleh panitia seleksi. Mustakim menegaskan, proses verifikasi ini bertujuan untuk memastikan setiap calon memenuhi syarat yang ditetapkan.
"Sejauh ini, ada 61 orang yang sudah menyerahkan berkas. Namun, kami masih akan melakukan verifikasi. Jika ada yang tidak sesuai dengan persyaratan, maka mereka otomatis gugur," jelasnya saat ditemui awak media, Jumat, 19 Oktober 2024, di Disdik Sulsel KM 10, Jl. Perintis Kemerdekaan.
Proses verifikasi tersebut akan menentukan apakah para calon memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk melanjutkan tahap selanjutnya. Bagi mereka yang lolos, nama-nama mereka akan dimasukkan ke dalam aplikasi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (KSPS). Aplikasi ini merupakan platform resmi untuk pengangkatan kepala sekolah dan pengawas sekolah, di mana data mereka akan dikirimkan ke pusat untuk diterbitkan peraturan teknisnya atau yang dikenal sebagai "pertek."
Mustakim menambahkan, setelah pertek diterbitkan, hal itu akan menjadi dasar pertimbangan untuk mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bagi calon yang dinyatakan layak. "SK ini nantinya akan menjadi dasar pengangkatan resmi para pengawas sekolah, yang kemudian akan didistribusikan ke berbagai satuan pendidikan," paparnya.
Tahun ini, Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan menghadapi tantangan dengan adanya sekitar 25 orang pengawas sekolah yang akan memasuki masa pensiun. Untuk mengisi kekosongan tersebut, para calon pengawas ini disiapkan untuk menduduki posisi pengawas muda.
"Kuota untuk pengawas muda memang sudah disiapkan, dan mereka akan mengisi posisi yang kosong. Ini langkah penting untuk regenerasi di jajaran pengawas sekolah," tambahnya.
Bagi 61 calon ini, proses verifikasi bukan hanya sekadar pengecekan administrasi, tetapi juga menjadi penentu nasib karier mereka di dunia pendidikan. Mereka akan menunggu dengan penuh harapan untuk mengetahui apakah langkah mereka selanjutnya akan membawa mereka menjadi pengawas sekolah yang siap mengawasi kualitas pendidikan di Sulawesi Selatan.
Tentu saja, tantangan besar menanti bagi mereka yang lolos. Menjadi pengawas sekolah berarti mengemban tanggung jawab yang tidak ringan. Selain memantau kualitas pendidikan, mereka juga harus mampu mendorong peningkatan mutu sekolah yang mereka awasi. Dengan demikian, proses seleksi ini menjadi pintu masuk untuk mempersiapkan generasi baru pengawas yang mampu menjawab tuntutan zaman.
Bagi Sulawesi Selatan, regenerasi ini diharapkan mampu mendukung peningkatan kualitas pendidikan yang lebih merata di seluruh wilayah, khususnya di tingkat SMA dan SMK. Para calon pengawas sekolah ini diharapkan akan membawa angin segar dalam pembinaan dan pengawasan pendidikan di masa depan.(Hdr)