“Bukan hanya pilot yang berisiko melakukan kesalahan, namun juga pihak-pihak lain seperti pengatur lalu lintas udara hingga teknisi pesawat,” ujar Nur Cahyo. Faktor-faktor seperti kelelahan atau kondisi kesehatan menjadi aspek penting yang tak boleh diabaikan, katanya.
Ia juga menekankan, angka kecelakaan di Indonesia yang melibatkan faktor manusia sedikit lebih rendah dibanding rata-rata internasional, yang berada di atas 70 persen.
“Meski lebih rendah, kita perlu terus menekan angka tersebut,” imbuhnya.
Dalam upaya mencegah kecelakaan di masa depan, KNKT mengeluarkan surat rekomendasi kepada berbagai pihak terkait, seperti maskapai, Dirjen Perhubungan Udara, hingga pabrikan pesawat.
“Rekomendasi ini bertujuan memperkuat pengawasan dan memastikan aturan serta prosedur dipatuhi,” jelas Captain Nur Cahyo.
Berdasarkan hasil investigasi, lebih dari 50 persen rekomendasi yang diberikan berkaitan dengan pengawasan suatu bukti, kepatuhan terhadap prosedur masih perlu ditingkatkan.
Melalui diskusi ini, Stasiun Meteorologi Sultan Hasanuddin dan KNKT berharap dapat membangun koordinasi yang lebih baik, serta mengurangi risiko kecelakaan penerbangan.
Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah awal yang baik bagi seluruh stakeholder untuk bersama-sama menciptakan langit yang lebih aman dan ramah bagi dunia penerbangan.(Hdr)