Lahan Contoh Penghijauan di Kecamatan Parado Bima (2) : Harga Merosot, Produksi Meroket

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Catatan M.Dahlan Abubakar

Magnet pertanaman jagung memang luar biasa. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bima tahun 2015-2017 menyebutkan, luas panen jagung mencapai 25.841.00 ha, hampir sama luasnya dengan kedelai yang 28.912,00 ha. Luas panen kacang tanah 66,00 ha, kacang ijo 1.315,00 ha, ubi kayu 478,00 ha, dan ubi jalar 55,00 ha.

Semakin dekat ke beberapa tahun terakhir ini, semangat masyarakat Bima menanam jagung kian meningkat. Pada tahun 2023 berdasarkan data yang dikeluarkan pihak provinsi, luas panen jagung mencapai 179.03 ribu ha, Jumlah ini turun dibandingkan tahun sebelumnya (2022) yang mencapai 196.06,00 ribu ha dengan penurunan 17,04,00 ribu ha (8,69%).

Produksi jagung pipilan dengan kadar air 14% tahun 2023 sebanyak 1,28 juta ton, turun 140.890 ton (9,91%) jika dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 1,42 juta ton. Per Januari-April 2024 luas tanam jagung 77.02 ribu ha dengan potensi produksi jagung kering kadar air 14% mencapai 558,01 ribu ton.

“Lahan jagung seluas 125.980 ha terdiri atas sawah 41.101 ha dan tegalan/ladang 84.879 ha. Produksi pada tanhun 2024 ditargetkan 521.820 ton,“ Chairul Munir SP dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima kepada “NTB Satu”.

Afifuddin, SE, MM — Plt Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima — dalam “Obor Bima” terbaru, 5 Mei 2024, pada tulisannya berjudul “Menelisik Komoditas Jagung di Kabupaten Bima dan Permasalahannya” mengungkapkan, pada tahun 2022 luas tanam jagung di Bima mencapai 70.149 ha dengan produksi 6,4 ton/ha. Produksi total 448.953 ton. Pada tahun 2023 luas tanam 86.788 ha dengan produksi tetap konstan 5,4 ton/ha dengan total produksi 555.443 ton. Pada tahun 2024 ini luas tanam 93.600 ha, produksi rata-rata 6,4 ton/ha dengan produksi 599.400 ton.

Baca juga :  Pangdam XIV/Hsn Berikan Ceramah di Seminar Nasional Call For Ideas Aksinomi Sulampua

Meningkatnya jumlah produksi tersebut belum setara dengan harga jagung yang terus merosot. Tidak heran masyarakat berdemonstrasi memprotes turunnya harga jagung. Dua tiga orang memblokade jalan dari arah Laju ke Waworada dan Karumbu, April 2024, memaksa rombongan saya yang hendak ke Sape via Kecamatan Langgudu balik haluan ke Simpasai terus Tente dan Bima sebelum ke Sape.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pertamina Gelar Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2025, Apresiasi Insan Media dalam Transformasi Energi

Pedomanrakyat.co.id, Jakarta - PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia jurnalistik Indonesia melalui penyelenggaraan Anugerah Jurnalistik...

PSMTI Sulsel dan Pemkot Makassar Jalin Kerja Sama untuk Kemajuan Kota

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengajak semua elemen masyarakat untuk memperkuat kolaborasi dalam memajukan kota....

Oknum Pendemo dari Wajo di Bone, Apakah Soal Pilbup Belum Move On?

PEDOMANRAKYAT, BONE - Demo anarkis di Kabupaten Bone yang terjadi hingga malam tadi dinilai tidak murni lagi. Dari...

Ikut Menanggapi Pernyataan Sri Mulyani, BEMNUS: Negara Sudah Putus Asa

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Menteri Keuangan Sri Mulyani menuai kritikan setelah menyebut gaji guru dan dosen sebagai beban besar...