Selama tiga hari kunjungan di Prefektur Tokushima, delegasi Indonesia juga diterima langsung oleh Gubernur Prefektur Tokushima H.E Mr. Masazumi Gotoda. Beliau berpesan serta menyambut baik kunjungan ini agar delegasi guru ASEAN dapat mengambil manfaat dari program ini sebaik mungkin.
“Dengan kunjungan dari delegasi guru ASEAN, kami berharap semua hal baik tentang pendidikan di Jepang dapat ditiru serta diterapkan di sekolah masing-masing, terutama program yang berkaitan dengan tujuan pembangunan yang berkelanjutan, Sustainable Development Goals (SDGs) di sektor pendidikan, dan kami dari Prefektur Tokushima menyambut baik program sebagaimana ASEAN-Jepang sudah memiliki sejarah hubungan baik hingga saat ini” tutur Gubernur Provinsi Tokushima H.E Mr. Masazumi Gotoda.
Rendika Agustianto dalam keterangannya kepada media ini melalui Whatsapp (WA), Selasa (26/11/2024) menjelaskan, program ini juga menjadi kesempatan bagi delegasi untuk saling menukarkan ide inovatif yang bisa diimplementasikan di sekolah masing-masing khususnya dalam mendukung program SDGs. Program SDGs merupakan salah satu isu penting dalam menghadapi dampak dari perubahan iklim drastis.
“Oleh karena itu, dengan diakomodasi oleh sektor pendidikan, diharapkan para siswa dan guru serta dinas terkait juga memiliki kesadaran yang sama terhadap program yang berkelanjutan (SDGs) yang inklusif dan berkualitas,” ujar Rendika Agustianto.
Dia mengatakan, program ini tentu saja sangat baik karena dapat menciptakan inovasi-inovasi bagi guru dalam mendukung isu perubahan iklim yang saat ini menjadi perhatian seluruh dunia.
“Program ini tentu saja sangat baik bagi kami, khususnya guru karena dalam program ini ditunjukkan bagaimana isu perubahan iklim bisa masuk dalam sektor pendidikan. Salah satu hal sederhana adalah menjaga kebersihan di lingkungan sekolah serta bagaimana sampah bisa dioloh menjadi hal-hal berharga,” tutur Rendika Agustianto, delegasi dari SMAS Islam Terpadu Shohwatul Is’ad Provinsi Sulawesi Selatan.
Selain berkunjung ke institusi pendidikan, para delegasi juga diberikan kesempatan mengunjungi perusahan perusahan SDGs seperti Kamikatsucho Zero Waste Centre di Kota Kamikatsucho yaitu perusahan daur ulang sampah untuk dijadikan barang rumah tangga lainnya dan serta ke Ota Incineration Plant di Kota Tokyo yang merupakan salah satu perusahan pembangkit listrik tenaga sampah di Jepang.
Sebagai bagian dari program ini juga, para anggota delegasi berkesempatan melihat tradisi dan budaya Jepang, di antaranya tarian Awadori dan pertunukan wayang boneka awa khas Jepang. Diharapkan dengan kunjungan dan belajar langsung ke lembaga pendidikan tingkat SMP dan SMA serta perusahaan SDGs tersebut, para guru dari ASEAN bisa mengimplementasikan program SDGs di sekolah masing-masing setelah mereka Kembali ke negara masing-masing. (mda)