Pers Pengawas Kekuasaan dan Penjaga Harapan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh: Asnawin Aminuddin (Wartawan)

ADA empat pilar demokrasi yaitu eksekutif, yudikatif, legislatif, dan pers. Eksekutif yaitu presiden, gubernur, walikota, dan bupati beserta perangkatnya. Legislatif meliputi MPR RI, DPR RI, DPD RI, dan DPRD. Yudikatif yaitu Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial (KY). Pers yaitu media massa.

Kalau dilihat dari empat pilar demokrasi tersebut, yang sehat hanya pers. Yang bisa diandalkan hanya pers. Tiga pilar demokrasi yang lain yaitu eksekutif, yudikatif, dan legislatif, sudah busuk.

Hal ini terlihat dari berbagai kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi di ketiga pilar tersebut. Dalam eksekutif, misalnya, kita sering mendengar berita tentang kepala daerah yang tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena menyalahgunakan anggaran negara untuk kepentingan pribadi.

Di ranah legislatif, praktik suap-menyuap dalam pembuatan undang-undang atau pembahasan anggaran menjadi rahasia umum yang mencoreng institusi tersebut. Sementara itu, di yudikatif, ada kasus hakim atau aparat pengadilan yang terlibat dalam mafia peradilan, menjual putusan hukum demi uang.

Fenomena ini menunjukkan adanya degradasi integritas di tiga pilar tersebut, yang seharusnya menjadi penjaga utama demokrasi.

Di Amerika Serikat, media massa terkadang disebut “Institusi Keempat” atau cabang pemerintahan keempat, setelah cabang eksekutif, cabang legislatif, dan cabang yudikatif. Istilah Institusi Keempat mencerminkan peran media berita yang tidak resmi tetapi diterima secara luas dalam memberikan informasi kepada warga negara yang dapat mereka gunakan untuk memantau kekuasaan pemerintah.

Dengan penilaian tersebut, maka pers atau media massa serta para wartawan diharapkan menjaga independensi dan konsistensi sebagai pilar keempat demokrasi yang bisa dipercaya.

1
2TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  PAM Nataru 2023-2024, Ditlantas Polda Sulsel Optimalkan Penerapan ETLE dan Teguran Simpatik

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Makassar Arts Forum Akan Dihidupkan Lagi, Appi: Seni Harus Jadi Daya Dorong Kota

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Suasana siang itu di Balai Kota Makassar terasa akrab dan penuh cerita. Sejumlah seniman, budayawan,...

Bupati Pinrang Minta Percepat Progres Revitalisasi Pasar Rakyat Sentral Pinrang

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Sempat dikritisi oleh pedagang pasar terkait hasil pekerjaan pembangunan lapak los jualan di Pasar Sentral...

Ajakan Demo AJI Pusat Berpotensi Jadi Pidana

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pusat konon memberi perintah ke AJI Makassar untuk melakukan demo sekaitan...

PB HMI: Gugatan Mentan Amran Harus Dilihat dari Sisi Etika Komunikasi dan Tanggung Jawab Digital

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Ketua Bidang Komunikasi dan Digital Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Ramon Hidayat, menegaskan...